Senin, 30 Agustus 2021

FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

 D.   FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN  WIRAUSAHA

Sebuah inspirasi yang bermanfaat bagi Anda tentang konsep dan strategi dalam menjalankan usaha sangat tergantung pada bagaimana menyikapi, menarik sisi positifnya, serta mewaspadai dan melakukan tindakan proaktif dan antisipatif atas faktor-faktor keberhasilan usaha. Simak uraian berikut tentang faktor-faktor kegagalan dan keberhasilan usaha.

1.         Faktor keberhasilan usaha

Faktor keberhasilan usaha seorang wirausaha bukan hanya dilihat dari beberapa keras Anda bekerja, tetapi seberapa cerdas Anda melakukan dan merencanakan strategi serta mewujudkannya. Jadi, Anda harus menjadi wirausahayang cerdas (smart entrepreneur). Tetapi ada makna tersendiri tentang smartentrepreneur (wirausahawan yang cerdas), yaitu SMART (Strategic thinker, Motivator, Ambitious, Riskmanager, dan Totalitas). Simak uraian berikut.

a.        Strategic thinker

Seorang wirausaha merupakan strategic planner (pembuat rencana strategis) yang handal, yang bekerja tidak hanya dengan orang otot saja tetapi juga dengan menggunakan otak. Jadi, hindari bermodal nekat saja.

b.    Motivator

Wirausaha merupakan Motivator bagi dirinya. Bila mengenai kegagalan ia akan selalu bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang handal bagi tim dan karyawannya.

c.    Ambitious

Seorang wirausaha juga harus punya ambisi yang baik. Sedangkan ambisi yang buruk adalah target waktu yang kurang realistisdan ingin cepat (instan) sehingga cenderung menghalalkan segala cara, yang perting mencapai target dan cepat sukses. Dengan ambisi yang tepat maka Anda mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya.

d.    Riskmanager

Wirausaha bukan hanya risk taker (pengelambil risiko) bagi dirinya dan usahanya. Manager risiko berarti tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Manager risiko harus cermas, taktis, cerdas, dan jeli membaca risiko dan peluang sehingga ia akan sehingga ia memiliki risiko yang optimal (paling menguntungkan) bagi perusahaannya.

e.    Totalitas

Seorang wirausaha harus total dalam mengerjakan sesuatu dan total membangun usahanya serta pantang mundur ke belakang. Bekerja secara total dengan full commitment(berkomitmen tinggi) pada usahanya, benar-benar mencintai usahanya. Untuk itu ia berusaha agar usahanya tidak jatuh dan gagal.

Secara singkat telah diterangkan bahwa wirausaha yang sukses pasti cerdas (smart) . Simak uraian berikut tentang faktor-faktor keberhasilan wirausaha.

a.        Faktor peluang

Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk Anda, karena peluang emas itu harus ada keselarasan, keserasian, keharmonisan antara Anda, bisnis, pasar, kondisi, situasi, dan perilaku pasar sehingga Anda dapat menemukan peluang emas yang tepat untuk Anda.

b.        Faktor manusia (SDM)

Ada lima faktor kesuksesan operasional usaha, yaitu sebagai berikut.

1)        Strategicplanner (pembuat rencana)

Untuk membuat rencana yang matang membutuhkan SDM yang berkualitas. Dengan demikian pembuat rencana (strategicplanner) merupakan faktor sumber daya manusia (SDM) yang perlu disiapkan pertama kali.

2)    Great manager (manajer yang hebat)

Untuk melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan perencanaan serta kreatif dalam mengatasi masalah membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, yaitu manajer yang hebat

3)    Controller (pengatur/pengawas)

Quality control (pengawas kualitas),financial control (pengawas keuangan) serta supervisor (pengawas) sangat diperlukan untuk mengawasi suatu pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan Pada saat prose dan target yang telah ditetapkan

4)        Marketer (pemasaran) dan seller (penjual) tetap terjaga.

Untuk mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang yang hebat dalam memasarkan dan menjual, yaitu marketer (pemasar) dan seller (penjual). Faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan lokomotif sebuah usaha atau bisnis. Dengan demikian, Anda adalah faktor keberhasilan sebuah usaha.

5)        Leadership (kepemimpinan)

Tidak akan ada kesuksesan bila tidak mempunyai pemimpin yang hebat. Dengan demikian, faktor utama keberhasilan usaha adalah sumber daya manusia (SDM).

c.    Faktor keuangan

Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus kas (cash flow) yang lancar itu bisa berhasil. Arus kas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh Anda. Bila arus kas tidak mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati. Jadi faktor keuangan juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya:

1)    Pengendalian biaya dan anggaran (budget).

2)    Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.

3)    Perencanaan dan penetapan harga produk, perincian biaya, dan laba rugi.

4)    Perhitungan rasio keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan baik, seperti rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio hutang vs modal.

5)    Struktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan, dan biaya berbanding penjualan.

Untuk kelancaran usaha perlu dibuat dan diterapkan hal berikut ini, antara lain:

1)    Semua data transaksi dicatat dalam pembukuan.

2)    Pisahkan antara harta pribadi dan keuangan usaha.

3)    Catat semua uang masuk dan uang keluar.

4)    Periksa keabsahan semua bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan uang.

5)    Buat perincian gaji yang baik (termasuk gaji pemilik usaha)_

6)    Buatlah anggaran dari semua aspek keuangan dan bandingkan dengan realisasinya, lalu lakukan analisa.

 d.   Faktor organisasi

Organisasi usaha sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan ke depan. Organisasi sangat penting untuk karyawan dan Anda. Adapun hal-hal yang perlu diketahui dan dilaksanakan oleh karyawan adalah sebagai berikut.

1)        Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.

2)        Batasan, uraian tugas, wewenang, hak, dan tanggung jawab.

3)        Hubungan pekerjaan dengan rekan kerja.

4)        Batasan yang jelas antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.

5)        Terjalingya hubungan yang berkesinambungan dan kedekatan antara karyawan yang satu dengan yang lain.

Organisasi akan menguntungkan dan menjadi faktor kesuksesan sebuah usaha apabila:

1)        Ada jalur komunikasi yang jelas antara karyawan dan atasan.

2)        Sistem pertanggungjawabannya jelas.

3)        Deskripsi pekerjaannya (job description) jelas.

4)        Hubungan yang tegas antarkaryawan.

5)        Karyawan mengetahui tugasnya masing-masing.

6)        Ada keteraturan dalam bekerja.

E.   Faktor perencanaan

Bekerja tanpa rencana berani berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah pasti rencana adalah faktor penting dalam sebuah usaha. Contohnya:

1)    Perencanaan visi, misi, strategi jangka pendek, dan strategi jangka panjang.

2)    Perencanaan operasional dan program-program pemasaran.

3)    Perencanaan produk.

4)    Perencanaan informasi teknologi.

5)    Perencanaan pendistribusian produk.

6)    Perencanaan jumlah produk yang akan dijual.

F.   Faktor pengelolaan usaha

Semua faktor diatas adalah soft plan successfactors (faktorfaktor keberhasilan wirausaha), tetapi Anda juga membutuhkan action your plan as well as your dream (tindak lanjut dari rencana. Anda sebaik mimpi Anda). Itulah pentingnya pengelolaan usaha, yaitu sebagai berikut.

1)    Menyusun organisasi.

2)    Mengelola sumber daya alam (SDM).

3)    Mengelola aset.

4)    Membuat jadwal usaha dan kegiatan.

5)    Menetapkan jumlah tenaga kerja.

6)    Mengatur distribusi barang.

7)    Mengendalikan persediaan barang.

8)    Mengendalikan mutu produk.

 

Dalam mengelola usaha, ada 3 faktor penting operasional yang dibutuhkan oleh wirausaha cerdas, yaitu sebagai berikut.

1)    Quality (kualitas): mutu produk, mutu operasional, dan mutu pelayanan harus baik.

2)    Time (waktu): waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga penting dan menunjang mutu produk

3)    Cost (biaya): mutu yang baik memerlukan biaya, tetapi biaya yang tinggi juga belum tentu menghasilkan mutu yang baik.

Ketiga faktor operasional tersebut, yaitu quality, cost, dan time (QCT) harus harmonis, seimbang, sesuai tujuan dan target, serta bersinergi. Tanpa itu maka tidak akan menghasilkan produk yang baik.

g.    Faktor pemasaran dan penjualan

Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif bagi divisi/bagian lainnya seperti keuangan, personalia, produksi, distribusi, logistik, dan pembelian. Faktor pemasaran dan penjualan sangat penting bagi kelancaran usaha. Banyak usaha yang gagal karena hanya mementingkan bagiannya saja dan lupa bahwa pemasarannya belum berjalan dengan baik.

h.    Faktor administrasi

Tanpa pencatatan, dokumentasi, pengumpulan data dan pengelompokan data administrasi yang baik, strategi, taktik. perencanaan, pengembangan, program-program. dan arah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. karena akan dilakukan henlasnrkanfeding (perasaan) Anda saja. Ini akan berbahaya dan menjadi penghalang kesuksesan wirausaha. Dengan demikian. faktor administrasi penting untuk diperhatikan.

i.          Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan hudan (poleksosbud)

Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar perkuaruhnya karena wirausaha juga berhubungan dengan hal-hal berikut ini.

1)    Peraturan pemerintah dan peraturan daerah seperti pajak, retribusi, dan pendapatan daerah.

2)    Legalitas dan perijinan.

3)    Situasi ekonomi dan politik.

4)    Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti.

5)    Lingkungan sosial yang berbeda di setiap daerah.

J.    Catatan bisnis

Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena Anda tidak tahu sudah sejauh mana bisnis Anda berjalan. Catatan usaha atau bisnis akan membuat Anda tahu sudah sejauh mana Anda menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai di sini, Apa yang menyebabkan Anda mengalami ini. Contoh catatan bisnis, yaitu sebagai berikut.

1)        Keuangan: neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan modal.

2)        SDM dan personalia: jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan, golongan profil, dan tingkat produktivitas.

3)        Pemasaran: omzet, kontribusi produk, pasar, area, wilayah, konsumen, lokasi, pembelian, dan penjualan.

4)        Produksi: stok, jumlah produksi, posisi produksi, dan kualitas.

 

2.         Faktor Kegagalan Wirausaha.

Tidak ada wirausaha yang tidak pernah mengalami kegagalan dan wirausaha yang sukses selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dialaminya. Apabila wirausaha itu berhenti mencoba lagi makil wirausaha tersebut telah gagal dalam usaha.

Faktor kegagalan wirausaha, yaitu sebagai berikut.

a.        Tidak pernah/jarang membuat perencanaan usaha secara tertulis

Apapun usaha Anda, rencanakan dengan baik. Banyak usaha yang tiba-tiba tutup dikarenakan tidak mempunyai perencanaan yang jelas. Keuntungan membuat rencana usaha, antara lain:

1)        Sebuah rencana usaha akan membuat energi Anda terpusat pada satu tekad untuk mewujudkannya dengan segala upaya”

2)        Dapat mengukur kinerja usaha Anda.

3)        Menjadi pedoman dalam langkah-langkah usaha. ”

4)        Dengan rencana usaha, Anda bisa mencari rekan bisnis dan investor karena punya perencanaan ke depan.

b.        Usaha yang dijalankan bertentangan dengan pendidikan, latar belakang, pengalaman, atau kesukaan wirausaha

Usaha itu seperti pasangan jiwa, sehingga bila hati dan diri Anda tidak cocok dengan jenis usahanya, sudah pasti terjadi penolakan dari dalam hati dan pikiran Anda.

Semakin cocok diri Anda dengan usaha Anda, maka rasa senang itu akan muncul dan akan melakukannya dengan senang hati. Kreativitas bisa muncul dengan sendirinya bila Anda mencintai pekerjaan Anda.

c.         Lokasi yang tidak tepat untuk usaha

Usaha membutuhkan lokasi dengan tingkat lalu lintas (trafic) yang tinggi sehingga nama usaha Anda cepat dikenal, diketahui pelanggan, dan akan semakin populer.

Lokasi adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Pemilihan lokasi yang baik adalah sebagai berikut.

1)    Dengan tingkat lalu lintas yang tinggi. Semakin ramai lalu lintasnya, maka potensi berkembangnya semakin tinggi.

2)    Di tempat kerumunan (crowded place) karena peluang tumbuh akan muncul disaat keramaian itu ada seperti mall atau pasar.

3)    Memiliki lahan parkir yang luas.

4)    Daerah yang terkenal.

5)    Kecenderungan ramai dan bagus.

6)    Mudah dilihat dan diakses orang.

d.        Tidak memiliki specialist person (karyawan yang ahli)

Setiap usaha itu pasti mengandung unsur specialist person (karyawan yang memiliki keahlian tertentu) yang menjadi faktor penentu kualitas dan perkembangan perusahaan.

Contoh :

1)        Restoran                              :           Koki sebagai spesialis

2)        Sekolah                               :           Guru sebagai spesialis

3)        Bimbingan belajar               :           Guru sebagai spesialis

4)        Bengkel                               :           Montir sebagai spesialis

5)        Rumah Sakit                       :           Dokter sebagai spesialis         

e.    Perencanaan usaha tidak berorientasi ke depan

Usaha memerlukan perencanaan usaha yang berorientasi ke depan, baik perencanaan jangka panjang atau jangka pendek. V153 dan misi ke depan akan menentukan arah gerak pertumbuhan perusahaan. Itulah pentingnya sebuah tujuan (goal) yang akan membentuk seperti apa usaha Anda ke depan.

f.     Tidak melakukan riset dan analisa pasar

Setiap usaha membutuhkan riset/penelitian dan analisa pasar. Usaha yang tidak melakukan riset berarti usaha yang asalasalan atau cenderung nekat sehingga mudah sekali jatuh karena tidak ada link (hubungan) dengan pasarnya, dan ini tentu sulit berkembang.

g.    Masalah legalitas dan perijinan

Usaha juga memerlukan ijin dan legalitas, baik itu ijin usaha, ijin domisili, SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan), atau HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) seperti merek dan nama perusahaan. Bila tidak ada legalitas dan perijinan, usaha Anda suatu saat dapat disegel dan dilarang beroperasi, hal ini tentu membahayakan.

h.    Tidak kreatif dan inovatif

Innovative or die (mencari sesuatu yang baru atau usaha Anda akan mati) pasti akan ditawarkan oleh pasar kepada usaha Anda. Kesulitan, hambatan, cobaan, tantangan dan kegagalan akan Anda hadapi setiap saat. Jadi, bila Anda ingin tetap bertahan maka Anda harus kreatif dalam mengatasi masalah yang ada menjadi sebuah manfaat dan harus inovatif agar usaha Anda memiliki ciri khas, keunikan, nilai tambah, perbedaan (differentiation) yang jelas dari pesaing dan juga akan membuat bisnis Anda mudah diingat oleh pelanggan. Dengan demikian, kreativitas dan inovasi merupakan cara jitu untuk keluar dari tekanan persaingan.

i.          Cepat puas diri

Hindari rasa cepat berpuas diri karena menurut kata-kata bijak ”pesaing itu tidak pernah tidur”.

j.     One man show or the boss (dominan)

Banyak wirausaha yang bermental bossy (seorang bos) yang cenderung one man show (saya adalah segala-galanya). Dalam proses pengambilan keputusan, tidak ada yang berani mengganggu gugat. Karyawan harus menuruti perintah, bukan diajak bekerja sama. Tipe ini biasanya otoriter, merasa tidak pernah salah, dan bila ada masalah biasanya seperti kebingungan atau panik sehingga dalam mengatasi masalah tidak mencari inti permasalahannya dan mencari jalan keluarnya. Sehingga banyak karyawan yang demotivasi, semangat kerja keras menurun,  bekerja hanya jika ada atasan dan santai jika atasan tidak ada, dan bila ada masalah tidak ada yang bersedia bertanggung jawab. Usaha yang ditangani oleh pemimpin tipe ini akan mengalami banyak kendala sehingga tingkat kegagalannya cenderung tinggi.

k.    Anggota keluarga ikut masuk ke dalamnya

Perusahaan keluarga memang memiliki kelemahan terutama bila istri/suami masuk kedalam proses operasional dan ikut dalam pengambilan keputusan. Jadi tampak tidak jelas lagi dan kegagalan sering menghinggapi usaha yang mempunyai masalah ini.

l.     Kesulitan keuangan

Ini yang sebagian besar menghinggapi dan menjadi faktor kegagalan wirausaha, karena adanya masalah keuangan berarti energi sebuah bisnis juga bermasalah sehingga berdampak pada moral karyawan. Contoh masalah keuangan:

1)   Masalah piutang macet yang terlalu besar sehingga aliran kas uang masuk mengalami masalah.

2)      Masalah pendapatan (omzet) yang tidak tumbuh, sedangkan biaya terus bertambah sehingga menyebabkan masalah pada arus kas (cashflow) perusahaan.

3)        Masalah biaya usaha yang terlalu besar dan tidak efisien.

4)        Pendapatan (omzet) yang menurun drastis.

5)     Terlalu banyak investasi pada gedung, kendaraan, rumah, dan lain-lain yang sulit dijual kembali bila dibutuhkan.

6)       Masalah korupsi, manipulasi dan sistem pengendalian keuangan yang tidak rapi dan sistematis.

7)        Uang pribadi yang dijadikan satu dengan uang perusahaan.

m.   Terjadi bencana (force majure)

Kegagalan usaha disebabkan karena bencana, baik itu bencana alam seperti gempa bumi yang dapat merobohkan tempat usaha Anda, banjir, dan tanah longsor, ataupun bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia seperti kebakaran yang menghanguskan sebuah pabrik mebel.

Menurut Karakaya dan Kobu (I994), identitikasi penyebab kegagalan wirausaha dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

1).   Berkaitan dengan pasar

a)          Waktu peluncuran produk kurang tepat.

b)         Desain produk yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

c)          Tidak mengikuti selera pasar.

d)         Strategi distribusi yang tidak tepat.

e)          Kemasan produk dan kualitasnya tidak sesuai dengan target pasarnya.

2).   Berkaitan dengan aspek keuangan

             a)          Harga terlalu mahal dan tidak terjangkau oleh pasar

             b)         Aliran dana (cash flow) tidak lancar.

             c)          Piutang macet terlalu besar.

 d)     Hutang perusahaan terlalu besar dan tidak bisa mengembalikan kredit atau membayar beban bunga.

3).   Berkaitan dengan manajemen

a)          Manajemen kualitas yang buruk.

b)         Lemah dalam manajemen.

c)          Konsep tim tidak dibangun dengan baik.

d)         Lemah dalam proses produksi.

 

E.   MITOS YANG SALAH TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Tidak ada hambatan yang bersifat genetik (keturunan) bagi seseorang untuk menjadi wirausaha. Mc. Clelland (1966) mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah terbentuk dari keturunan namun karena lingkungan. Mc. Clelland juga mengatakan terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada anaknya,  yaitu dorongan untuk maju dan berprestasi tanpa ada tekanan yang dapat membentuk sifat kewirausahaannya. Hal inilah yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat kewirausahaan seseorang.

Banyak pola pikir yang keliru dan telah tertanam puluhan tahun bahkan sudah turun-temurun hingga menjadi sebuah mitos yang keliru. Mitos inilah yang sering ditanamkan oleh keluarga, orang tua, dan lingkungan agar menjauhi profesi wirausaha. Mitos yang salah tersebut itu adalah sebagai berikut.

1.         Menjadi wirausaha yang sukses itu adalah bakat

Pendapat ini ada karena pada zaman dahulu hanya orang yang berani dan tidak takut saja yang mau menjadi wirausaha. Namun, pendapat tersebut keliru karena menjadi wirausaha yang sukses itu tergantung pada kemampuan mengatasi dan mengelola risiko. Jadi tidak benar bahwa menjadi wirausaha itu harus karena bakat. Anda juga bisa, ada dua cara yang bisa dilakukan bila Anda tidak punya keberanian yang besar untuk memulai menjadi wirausaha, antara lain:

a.    Belajar untuk mengurangi risiko kegagalan, melalui uji coba (trial), dan ikut orang lain yang telah sukses terlebih dahulu. Setelah Anda berani baru memulai usaha mandiri.

b.    Membentuk the bussiness team skill (tim keterampilan usaha) agar menjadi bagian dari bisnis yang baru dibentuk. Jadi, bagi Anda yang memiliki rasa takut, bisa menjadi anggota tim, dan teman tim Anda yang ahli dibidangnya bisa menjadi pimpinan dan motor penggeraknya.

2.    Menjadi Wirausaha itu faktor keturunan

Belum tentu seorang pedagang mempunyai anak yang menjadi pedagang juga,  namun yang pasti orang tua pedagang tersebut cenderung menginginkan anaknya menjadi pedagang.

3. Menjadi wirausaha membutuhkan modal uang yang banyak

Ini merupakan mitos yang keliru karena modal bisa diperoleh dari mana saja, salah satunya bekerja sama dengan pemilik modal atau meminjam uang ke bank.

4.    Menjadi wirausaha itu harus punya peluang emas dulu

Padahal peluang itu didapat setelah Anda meneliti, terjun ke lapangan, dan sering mengamati pasar atau industri terlebih dahulu baru dihubungkan dengan personality (kepribadian) Anda. Untuk itu, putuskan mencari wirausaha lalu cari dan temukan peluang emasnya.

5. Menjadi wirausaha itu harus nekat

Dikarenakan modal uang dan waktu itu terbatas, jadi kenekatan itu terkadang diperlukan, tetapi nekat juga perlu alasan yang kuat. Selain Anda punya keberanian, Anda juga harus membuat dahulu perencanaan, strategi, taktik, percobaan (trial), penelitian (survey), dan konsep wirausaha.



Link Absen :  https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link

0 komentar:

Posting Komentar