DNS
SERVER
PETA
KONSEP
Domain Name Server
(DNS) merupakan salah satu jenis layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs
web menjadi alamat internet. Pada saat hardware dan jaringan bekerja dengan
alamat IP guna mengerjakan tugas-tugas pengalamatan dan penjaluran (routing), umumnya
pengguna lebih memilih menggunakan nama host dan nama domain. Hal ini
dikarenakan pada saat mengakses sebuah komputer tanpa adanya DNS maka sebuah
resource harus mengakses menggunakan IP Address yang cukup sulit untuk diingat.
Domain Name Server (DNS) berfungsi untuk memetakan sebuah alamat IP (IP
Address) ke dalam sistem penamaan atau domain, serta sebaliknya. Misalnya,
penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surat elektronik atau pada saat
mengakses sebuah web dengan URI tertentu, yang sebenarnya website tersebut
merupakan nama domain dari sebuah server yang memiliki IP Address tersendiri.
A.
Prosedur Standar Instalasi DNS Server
Domain Name Server
(DNS) merupakan sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host dan
nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed DNS database) di
dalam jaringan komputer. Misalnya, internet DNS menyediakan IP Address untuk
setiap nama host dan mendata setiap mail exchange server (server transmisi
surat) yang menerima e-mail (surat elektronik) untuk setiap domain. Sebagai
contoh, www. naufal_fadhilcomp.net disebut sebagai domain maka
mail.naufal_fadhilcomp.net disebut
Gambar
7.1 Domain Name Server(DNS) subdomain.
Sumber:
https://www.webhostingsun.com/wp-content/ uploads/2016/06/WHS-DNS-server-693x693.jpg
1. Mengatur IP Address di Linux Debian 9 Stretch
1.
Mengatur IP address di Linux Debian 9
Stretch
Hal
penting yang perlu dipahami dalam penggunaan nama interface pada peranti kartu
jaringan (ethernet device) di Linux Debian 9.2.1 secara default telah diubah
menjadi “ens33", karena sebelumnya memiliki nama dengan format “ethX”,
yaitu “eth0”, “eth1”, “eth2”, “eth3”, dan seterusnya sesuai jumlah urutan
penamaan.
Langkah-langkah
dalam mengubah network interface menjadi “etho” di Debian 9 adalah sebagai
berikut.
a. Diawali dengan memeriksa nama interface dari kartu jaringan (ethernet device) pada perangkat menggunakan perintah: ip a, yang selanjutnya keluar output tentang nama interface kartu jaringan seperti gambar berikut.
Gambar
7.2 Kartu jaringan (ethernet device) ens33
Sumber:
https://dc715.4shared.com/img/LWqHCUGUfi/ $23/166818a81b0/bb7ens33-1
b. Langkah selanjutnya, membuka file konfigurasi
GRUB dengan menggunakan perintah di command line interface sebagai berikut.
$ sudo nano
/etc/default/grub |
Sehingga, muncul
tampilan gambar konfigurasi GRUB seperti berikut!
Gambar
7.3 Tampilan konfigurasi GRUB
Sumber:
https://dc379.4shared.com/img/3Lz8OgNrda/ $23/166818a8d68/bb7grub
c. Langkah berikutnya, tambahkan baris “net.ifnames=0 biosdevname=0" pada baris konfigurasi GRUB_CMDLINE_LINUX="" sehingga tampilan baris konfigurasi akan menjadi tampilan seperti berikut.
Gambar
7.4 Baris konfigurasi GRUB_CMDLINE_LINUX=" net.ifnames=0 biosdevname=0"
Sumber:
https://dc715.4shared.com/img/DznLKtHGfi/ $23/166818a9d08/bb7grub2
Jika sudah selesai,
simpan file konfigurasi tersebut dengan menekan kombinasi keyboard CTRL + O
kemudian tekan Enter. Guna keluar dari file konfigurasi tersebut tekan
kombinasi keyboard CTRL + X kemudian tekan tombol Enter.
0 komentar:
Posting Komentar