Senin, 09 Agustus 2021

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

 C.   SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Sikap dan perilaku seorang wirausaha tentu berbeda dengan sikap dan perilaku yang bukan wirausaha (pekerja dan pengangguran). Simak uraian berikut tentang sikap dan perilaku wirausaha.

1.         Sikap Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan. Pengertian lainnya sikap adalah respon individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap wirausaha adalah respon, cara pandang, dan pola pikir (mind set) individu terhadap hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritikan, saran, tekanan, dan hambatan dalam menjalankan usaha.

Sikap wirausaha, antara lain sebagai berikut.

a.         Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).

b.        Berorientasi jauh kedepan, berpikiran maju, dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think of the future, not the past).

c.    Tidak gentar saat melihat pesaing (competitor), namun justru bersyukur mempunyai pesaing, karena dengan adanya pesaing, Anda dapat terus berkembang dan berusaha untuk tetap bertahan (survive). Pesaing ikut membantu membesarkan usaha Anda, tanpa pesaing bisnis Anda akan stagnan (mandek) atau tidak mengalami perubahan.

d.        Selalu ingin tahu, membuat Anda selalu mencari jalan keluar untuk maju.

e.         Ingin memberi yang terbaik untuk orang lain.

f.     Penuh semangat dan berjuang keras hingga menimbulkan pengaruh yang baik untuk sekelilingnya.

Kesuksesan itu menular kelingkungan karena ada motivasi di dalamnya. Kemiskinan pikaran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena dapat membuat demotivasi (turun motivasinya). Dengan demikian, Anda harus berteman dengan orang sukses Agar anda bisa bersikap yang sama.

Seorang entrepreneur, entah itu nursepreneur atau entrepreneur dibidang lain harus memiliki sifat-sifat positif yang dapat menunjang keberlangsungan usahanya. Sifat-sifat apakah itu ? Berikut adalah sifat sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan:

a.        Selalu berani mengambil resiko

Seorang yang berpikir dan bertindak menjadi wirausahawan sudah tentu memiliki konsekuensi untuk menghadapi resiko dalam perjalanan wirausanya. Sebagian orang beranggapan menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru yang dianggap tidak lazim ataupun mengagunkan hartanya untuk modal usaha. Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi resiko dipermulaan usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil resiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut berdasarkan Donal R. Keough (mantan Direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil tindakan-tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya.Seseorang yang berhenti mengambil peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam.

Kesimpulannya adalah jika seseorang selalu berani mengambil risiko dan tidak cepat puas akan usahanya maka risiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih panjang. Intinya seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil risiko!

 

b.        Bersikap fleksibel

Sikap yang fleksibel erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil risiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat diperlukan di dunia usaha karena dari waktu kewaktu iklim usaha akan mengalami perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang yang fleksibel tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga apapun yang terjadi, wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya.

 

c.         Berusaha mengenal bisnis anda

Seseorang wira usaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sedah berjalan dengan baik. Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal antara lain dengan melihat kondisi disekitar bisnis kita, mengenal lebih jauh orang-orang yang terlibat dalam bisnis yang kita jalankan. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apapun yang bisa membantu perkembangan bisnis yang kita jalankan.

 

d.        Mengakui jika memiliki kesalahan

Elemen penting dalam mentalitas seorang wirauasaha tangguh adalah mengakui jika memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan memperbaikinya dibanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara periodik terhadap usaha yang dilakukan.

 

e.         Bersikap jujur

Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dapat menimbulkan respek dari kustomer atau konsumen. Dengan memegang prinsip kejujuran, seorang wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi wirausahawan tangguh, mungkin prinsip kejujuran amat berharga sebagai modal awal.

 

f.          Optimis dengan masa depan

Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani gagal namun sekaligus optimis bahwa dibalik usaha akan ada keberhasilan.      

Berlawan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalan oleh karena itu memelihara sifat ini pasti akan membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan berfikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran.

 

g.    Memiliki Gairah dalam Wirasusaha

Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa menyenangkan dan bayangkan bila kita terjun dalam sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah akan kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, kita sebernanya bisa berusaha memupuknya antara lain dengan menciptakan hubungan emosional anatara kita dengan produk kita. Langkah selanjutnya adalah menciptakan hubunganemosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kita dan koversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.

 

2.         Perilaku Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, perilaku wirausaha adalah langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari-hari. Perilaku wirausaha dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut.

a.         Perilaku wirausaha secara individu

1)             Teguh pendiriannya.

2)             Selalu yakin dengan apa yang dikerjakan dan dilakukan, sehingga kadang cendrung keras kepala tetapi sebenarnya hanya mempunyai konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu.

3)             Berprilaku profesional dalam arti memiliki tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, jujur, dan terbuka.

4)             Optimis dalam segala perilaku yang dilakukan.

5)             Berpikir positif ketika mendengar serta menganggapi cemoohan pihak lain. Angap hal itu sebagai tantangan yang memotivasi diri untuk mewujudkan semua cita-cita.

6)             Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan (visioner).

7)             Selalu berorientasi mencari jalan keluar, sehingga berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan solusinya. Serta yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

b.        Perilaku wirausaha serta sosial dan lingkungan

1)             Berpenampilan rapi dan disukai oleh setiap orang.

2)             Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.

3)             Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang  baik.

4)             Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.

5)             Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang dengannya.

c.         Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

1)        Orentasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.

2)        Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik sehingga segala sesuatunya ingin sempura (perfectionist).

3)        Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaan.

4)        Haus akan prestasi sempurna (excellence).

5)        Tuntas dalam mengerjakan tugas.

6)        Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas.

7)        Sangat menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.

d.    Perilaku wirausaha dalam menghadapi resiko

1)    Mengevaluasi resiko dan dampaknya terlebih dahulu.

2)    Mencari keputusan yang tepat dan optimal.

3)    Tidak takut terhadap resiko karena mempunyai intuisi yang kuat.

4)    Waspada dan antisipatif/tanggap sehingga selalu berperilaku proaktif.

e.    Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan (leadership)

1)    Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.

2)    Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.

3)    Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.

4)    Mempunyai kharisma dan jiwa besar.

 

3.    Keterampilan Wirausaha

Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausaha itu harus cerdas dan terampil, tidak hanya tahu ilmu kewirausahaan saja tetapi juga harus terampil menggunakannya serta kreatif dalam setiap usahanya. Keterampilan yang perlu dimiliki wirausaha, antara lain sebagai berikut.

a.         Keterampilan manajerial (manajerialskill)

Keterampilan manajerial digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengorganisasi suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

b.        Keterampilan konseptual (conceptualskill)

Keterampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep dan misi serta visi agar memiliki arah yang jelas.

c.         Keterampilan mengelola Sumber Daya Manusia (human skill)

Keterampilan memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh dan menjadi teladan bagi orang lain serta berhubungan dengan baik dengan pelanggan merupakan perwujudan dari keterampilan mengelola sumber daya manusia.

d.    Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making skill)

Proses menuju kesuksesan tidak pernah luput dari masalah. Oleh karena itu, salah satuketerampilan yang harus dimiliki adalahketerampilan mengambil keputusan yang tepat.

e.    Keterampilan mengelola waktu (time management skill)

Pada umumnya, jam kerja Anda terbatas sampai 12 jam dan sisanya digunakan untuk kepentingan lain. Untuk mewujudkan rencana kerja yang padat, Anda harus pandai mengelola waktu secara efektif dan efisien agar memperoleh hasil yang optimal.

f.     Keterampilan teknis (technical skill)

Setiap jenis usaha pasti memiliki keterampilan teknisyang diperlukan sebagai keterampilan intinya (specialist skill), contoh:

a.         Usaha restoran perlu keterampilan memasak.

b.        Usaha konveksi perlu keterampilan mendesain dan menjahit.

c.         Usaha distribusi perlu keterampilan menjual dan memasarkan.

d.        Usaha servis komputer perlu keterampilan mengenai komputer.


Link Absen :   

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link

0 komentar:

Posting Komentar