B.) Konfigurasi Dynamic DNS (DDNS)
Dynamic
Domain Name Service (DDNS) merupakan solusi bagi para pengguna internet yang
menginginkan alamat tersendiri melalui internet sehingga dapat mengakses server
di mana dan kapan saja selama masih terkoneksi dengan internet.
Secara
umum, Dynamic DNS dipakai untuk keperluan akses CCTV atau DVR. Sebelum melakukan
konfigurasi DDNS, server harus telah terkonfigurasi DNS dan DHCP server. Dengan
menggunakan DDNS, para pengguna dapat membuat server web, ftp, email sendiri di
dalam server dan dapat diidentifikasi oleh nama domain yang didaftarkan.
Mengingat IP adalah sesuatu yang menjadi syarat koneksi internet tentu tidak
semua jalur koneksi internet dapat menggunakan IP Public dengan koneksi
internet melalui Internet Service Provider (ISP) di Indonesia.
1. Definisi Dynamic DNS
(DDNS)
Dynamic
DNS (DDNS) ialah sebuah cara atau metode yang digunakan untuk memperbarui
(updating) nama server yang ada di Domain Name System (DNS) pada saat itu juga
(real time). DDNS berfungsi agar lokasi komputer menjadi lebih mudah diingat
dan bebas dari pengaruh perubahan IP Public oleh ISP. Konfigurasi jenis ini
banyak dilakukan oleh ISP yang memberikan layanan internet dengan konfigurasi
IP Dynamic sehingga seorang administrator jaringan tidak perlu memperbarui DNS
server setiap terjadi permintaan IP Mapping.
2. Konfigurasi Dynamic
DNS (DDNS)
Langkah-langkah
konfigurasi Dynamic DNS adalah sebagai berikut.
a. Diawali
dengan mengaktifkan key update DNS, yaitu /etc/bind# nano Kdhcpupdate.
+157+50260.key. Selanjutnya, membuat file baru dengan extensi .key menggunakan
perintah sebagai berikut.
root@fadhilServer:/etc/bind#
nano user.key |
Gambar 7.29 Penambahan secret dan algorithm
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/ssshpGxRfi/ $23/16682ddcd10/Screenshot_2
b. Selanjutnya, membuka
file named.conf.local yang berada di /etc/bind menggunakan
teks editor nano dengan perintah: /etc/bind# nano
named.conf.local. Setelah itu, lakukan penambahan script sebagai berikut.
Gambar 7.30
Penambahan script
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/sLdvM8kXda/ $23/16682ddc158/Screenshot_1script
c. Tahap
berikutnya adalah membuka file dhcpd.conf yang berada di /etc/dhcp menggunakan
perintah sebagai berikut.
root@fadhilServer:/etc/bind#
nano /etc/dhcp/dhcpd.conf |
Gambar
7.31 Penambahan script kedua
Sumber:
https://dc562.4shared. com/img/m-VOL3_Gda/ $23/16682de07a8/ Screenshot_8dhcpd subnet
172.16.10.8 netmask 255.255.255.248 {range 172.16.10.11 172.16.10.14; option
domain-name-servers naufal_fadhilcomp.net;
d. Setelah
penambahan script kedua selesai dilakukan administrator dapat melakukan restart
service BIND9 sebagai berikut.
Gambar
7.32 Hasil restart service bind9
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/DUHWOHOda/ $23/16682dde868/Screenshot_5
e. Selanjutnya,
lakukan restart pada isc-dhcp-server dengan perintah sebagai berikut.
root@fadhilServer:/#
service isc-dhcp-server restart |
Gambar
7.33 Hasil restart pada server
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/3e-3mRJAgm/$23/16682ddd8c8/Screenshot_3
f. Langkah berikutnya
melakukan pengujian DDNS dengan cara mengatur client sebagai dhcp client. Jika
konfigurasi DDNS yang dilakukan sudah benar maka secara otomatis client akan
mendapatkan domain dan domain tersebut dapat di ping dari posisi server.
Perhatikan tampilan berikut!
Gambar
7.34 Pengujian DDNS
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/eOnne_ Oygm/s23/16682dddcb0/Screenshot_4
g. Selanjutnya, akan
muncul record baru pada file forward yang digunakan sebagai
record client dengan
perintah: cat fadhil sehingga muncul tampilan sebagai berikut.
Gambar
7.35 Tampilan record baru pada file forward
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/xyGxUNIJfi/$23/16682ddf038/Screenshot_6
h. Untuk mengetahui
hasil akhir konfigurasi DDNS pada Debian 9 Stretch, dapat dilakukan dengan
melakukan ping domain client dari posisi server. Berikut tampilan hasil ping
domain client.
Gambar
7.36 Hasil ping domain client
Sumber:
https://dc562.4shared.com/img/86aQ1pWKfi/ $23/16682ddffd8/Screenshot_7
Rangkuman >>
1.
Domain Name Server (DNS) merupakan
sebuah servis server yang berjalan pada application layer yang dimanfaatkan
dalam sebuah servis server.
2.
Sebelum menginstal dan mengkonfigurasi
Domain Name System (DNS) di Debian 9 Stretch, user terlebih dahulu melakukan
pengaturan IP Address atau Network Interfaces pada komputer tersebut.
3.
Perintah “sudo” pada awal perintah jika login sebagai user biasa (bukan menggunakan
user root) dengan tujuan user tersebut memiliki hak akses yang sama seperti
root untuk mengubah konfigurasi-konfigurasi sistem.
4.
Reverse akan memetakan atau menerjemahkan IP Address ke dalam alamat domain.
5. Dynamic DNS (DDNS) merupakan sebuah cara atau metode yang digunakan untuk memperbarui (updating) nama server yang ada di Domain Name System (DNS) pada saat itu juga (real time)
Link Absen :
0 komentar:
Posting Komentar