Jumat, 06 November 2020

B.) Konfigurasi Dynamic DNS (DDNS)

 B.) Konfigurasi Dynamic DNS (DDNS)

Dynamic Domain Name Service (DDNS) merupakan solusi bagi para pengguna internet yang menginginkan alamat tersendiri melalui internet sehingga dapat mengakses server di mana dan kapan saja selama masih terkoneksi dengan internet.

Secara umum, Dynamic DNS dipakai untuk keperluan akses CCTV atau DVR. Sebelum melakukan konfigurasi DDNS, server harus telah terkonfigurasi DNS dan DHCP server. Dengan menggunakan DDNS, para pengguna dapat membuat server web, ftp, email sendiri di dalam server dan dapat diidentifikasi oleh nama domain yang didaftarkan. Mengingat IP adalah sesuatu yang menjadi syarat koneksi internet tentu tidak semua jalur koneksi internet dapat menggunakan IP Public dengan koneksi internet melalui Internet Service Provider (ISP) di Indonesia.

1. Definisi Dynamic DNS (DDNS)

Dynamic DNS (DDNS) ialah sebuah cara atau metode yang digunakan untuk memperbarui (updating) nama server yang ada di Domain Name System (DNS) pada saat itu juga (real time). DDNS berfungsi agar lokasi komputer menjadi lebih mudah diingat dan bebas dari pengaruh perubahan IP Public oleh ISP. Konfigurasi jenis ini banyak dilakukan oleh ISP yang memberikan layanan internet dengan konfigurasi IP Dynamic sehingga seorang administrator jaringan tidak perlu memperbarui DNS server setiap terjadi permintaan IP Mapping.

2. Konfigurasi Dynamic DNS (DDNS)

Langkah-langkah konfigurasi Dynamic DNS adalah sebagai berikut.

a.    Diawali dengan mengaktifkan key update DNS, yaitu /etc/bind# nano Kdhcpupdate. +157+50260.key. Selanjutnya, membuat file baru dengan extensi .key menggunakan perintah sebagai berikut.

root@fadhilServer:/etc/bind# nano user.key

 Setelah itu, menambahkan script dengan secret dan algorithm di dalam file.key berikut.


Gambar 7.29 Penambahan secret dan algorithm

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/ssshpGxRfi/ $23/16682ddcd10/Screenshot_2

b. Selanjutnya, membuka file named.conf.local yang berada di /etc/bind menggunakan

teks editor nano dengan perintah: /etc/bind# nano named.conf.local. Setelah itu, lakukan penambahan script sebagai berikut.

Gambar 7.30 Penambahan script

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/sLdvM8kXda/ $23/16682ddc158/Screenshot_1script

c.    Tahap berikutnya adalah membuka file dhcpd.conf yang berada di /etc/dhcp menggunakan perintah sebagai berikut.

root@fadhilServer:/etc/bind# nano /etc/dhcp/dhcpd.conf

 Setelah terbuka, selanjutnya lakukan penambahan script seperti berikut.

 

Gambar 7.31 Penambahan script kedua

Sumber: https://dc562.4shared. com/img/m-VOL3_Gda/ $23/16682de07a8/ Screenshot_8dhcpd subnet 172.16.10.8 netmask 255.255.255.248 {range 172.16.10.11 172.16.10.14; option domain-name-servers naufal_fadhilcomp.net;

d.   Setelah penambahan script kedua selesai dilakukan administrator dapat melakukan restart service BIND9 sebagai berikut.

 
Gambar 7.32 Hasil restart service bind9

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/DUHWOHOda/ $23/16682dde868/Screenshot_5

e.    Selanjutnya, lakukan restart pada isc-dhcp-server dengan perintah sebagai berikut.

root@fadhilServer:/# service isc-dhcp-server restart

 Sehingga, akan muncul tampilan gambar sebagai berikut.

 


Gambar 7.33 Hasil restart pada server

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/3e-3mRJAgm/$23/16682ddd8c8/Screenshot_3

f. Langkah berikutnya melakukan pengujian DDNS dengan cara mengatur client sebagai dhcp client. Jika konfigurasi DDNS yang dilakukan sudah benar maka secara otomatis client akan mendapatkan domain dan domain tersebut dapat di ping dari posisi server. Perhatikan tampilan berikut!

 


Gambar 7.34 Pengujian DDNS

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/eOnne_ Oygm/s23/16682dddcb0/Screenshot_4

g. Selanjutnya, akan muncul record baru pada file forward yang digunakan sebagai

record client dengan perintah: cat fadhil sehingga muncul tampilan sebagai berikut.

 


Gambar 7.35 Tampilan record baru pada file forward

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/xyGxUNIJfi/$23/16682ddf038/Screenshot_6

h. Untuk mengetahui hasil akhir konfigurasi DDNS pada Debian 9 Stretch, dapat dilakukan dengan melakukan ping domain client dari posisi server. Berikut tampilan hasil ping domain client.

 


Gambar 7.36 Hasil ping domain client

Sumber: https://dc562.4shared.com/img/86aQ1pWKfi/ $23/16682ddffd8/Screenshot_7

Rangkuman >>

1.  Domain Name Server (DNS) merupakan sebuah servis server yang berjalan pada application layer yang dimanfaatkan dalam sebuah servis server.

2.  Sebelum menginstal dan mengkonfigurasi Domain Name System (DNS) di Debian 9 Stretch, user terlebih dahulu melakukan pengaturan IP Address atau Network Interfaces pada komputer tersebut.

3. Perintah “sudo” pada awal perintah jika login sebagai user biasa (bukan menggunakan user root) dengan tujuan user tersebut memiliki hak akses yang sama seperti root untuk mengubah konfigurasi-konfigurasi sistem.

4. Reverse akan memetakan atau menerjemahkan IP Address ke dalam alamat domain.

5. Dynamic DNS (DDNS) merupakan sebuah cara atau metode yang digunakan untuk memperbarui (updating) nama server yang ada di Domain Name System (DNS) pada saat itu juga (real time)



Link Absen   :

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSc0gFbyz3jmCt23pl15KtWbaxq8T-uBECUwkK30VjubDJrVhQ/viewform?usp=sf_link.

0 komentar:

Posting Komentar