D. FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA
Sebuah
inspirasi yang bermanfaat bagi Anda tentang konsep dan strategi dalam
menjalankan usaha sangat tergantung pada bagaimana menyikapi, menarik sisi
positifnya, serta mewaspadai dan melakukan tindakan proaktif dan antisipatif
atas faktor-faktor keberhasilan usaha. Simak uraian berikut tentang
faktor-faktor kegagalan dan keberhasilan usaha.
1. Faktor keberhasilan usaha
Faktor
keberhasilan usaha seorang wirausaha bukan hanya dilihat dari beberapa keras
Anda bekerja, tetapi seberapa cerdas Anda melakukan dan merencanakan strategi
serta mewujudkannya. Jadi, Anda harus menjadi wirausahayang cerdas (smart
entrepreneur). Tetapi ada makna tersendiri tentang smartentrepreneur
(wirausahawan yang cerdas), yaitu SMART (Strategic thinker, Motivator, Ambitious,
Riskmanager, dan Totalitas). Simak uraian berikut.
a. Strategic thinker
Seorang
wirausaha merupakan strategic planner (pembuat rencana strategis) yang handal,
yang bekerja tidak hanya dengan orang otot saja tetapi juga dengan menggunakan
otak. Jadi, hindari bermodal nekat saja.
b. Motivator
Wirausaha
merupakan Motivator bagi dirinya. Bila mengenai kegagalan ia akan selalu
bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang handal
bagi tim dan karyawannya.
c. Ambitious
Seorang
wirausaha juga harus punya ambisi yang baik. Sedangkan ambisi yang buruk adalah
target waktu yang kurang realistisdan ingin cepat (instan) sehingga cenderung
menghalalkan segala cara, yang perting mencapai target dan cepat sukses. Dengan
ambisi yang tepat maka Anda mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk
mewujudkannya.
d. Riskmanager
Wirausaha
bukan hanya risk taker (pengelambil risiko) bagi dirinya dan usahanya. Manager
risiko berarti tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Manager risiko harus
cermas, taktis, cerdas, dan jeli membaca risiko dan peluang sehingga ia akan
sehingga ia memiliki risiko yang optimal (paling menguntungkan) bagi
perusahaannya.
e. Totalitas
Seorang
wirausaha harus total dalam mengerjakan sesuatu dan total membangun usahanya
serta pantang mundur ke belakang. Bekerja secara total dengan full
commitment(berkomitmen tinggi) pada usahanya, benar-benar mencintai usahanya.
Untuk itu ia berusaha agar usahanya tidak jatuh dan gagal.
Secara
singkat telah diterangkan bahwa wirausaha yang sukses pasti cerdas (smart) .
Simak uraian berikut tentang faktor-faktor keberhasilan wirausaha.
a. Faktor peluang
Banyak
peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk Anda, karena peluang emas itu harus
ada keselarasan, keserasian, keharmonisan antara Anda, bisnis, pasar, kondisi,
situasi, dan perilaku pasar sehingga Anda dapat menemukan peluang emas yang
tepat untuk Anda.
b. Faktor manusia (SDM)
Ada lima faktor
kesuksesan operasional usaha, yaitu sebagai berikut.
1) Strategicplanner (pembuat rencana)
Untuk
membuat rencana yang matang membutuhkan SDM yang berkualitas. Dengan demikian
pembuat rencana (strategicplanner) merupakan faktor sumber daya manusia (SDM)
yang perlu disiapkan pertama kali.
2) Great manager (manajer yang hebat)
Untuk
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan perencanaan serta kreatif
dalam mengatasi masalah membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, yaitu
manajer yang hebat
3) Controller (pengatur/pengawas)
Quality
control (pengawas kualitas),financial control (pengawas keuangan) serta
supervisor (pengawas) sangat diperlukan untuk mengawasi suatu pekerjaan agar
sesuai dengan perencanaan Pada saat prose dan target yang telah ditetapkan
4) Marketer (pemasaran) dan seller (penjual)
tetap terjaga.
Untuk
mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang yang hebat dalam memasarkan dan
menjual, yaitu marketer (pemasar) dan seller (penjual). Faktor sumber daya
manusia (SDM) merupakan lokomotif sebuah usaha atau bisnis. Dengan demikian,
Anda adalah faktor keberhasilan sebuah usaha.
5) Leadership (kepemimpinan)
Tidak
akan ada kesuksesan bila tidak mempunyai pemimpin yang hebat. Dengan demikian,
faktor utama keberhasilan usaha adalah sumber daya manusia (SDM).
c. Faktor keuangan
Hindari
berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus kas (cash flow) yang lancar itu bisa
berhasil. Arus kas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh Anda. Bila arus kas
tidak mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati. Jadi faktor keuangan
juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya:
1) Pengendalian biaya dan anggaran (budget).
2) Pencairan dana modal kerja, dana investasi,
dan dana lainnya.
3) Perencanaan dan penetapan harga produk,
perincian biaya, dan laba rugi.
4) Perhitungan rasio keuangan sehingga risiko
keuangan bisa dikendalikan dengan baik, seperti rasio kecukupan modal, rasio
likuiditas, dan rasio hutang vs modal.
5) Struktur biaya seperti margin (batas)
kontribusi, laba berbanding penjualan, dan biaya berbanding penjualan.
Untuk kelancaran usaha
perlu dibuat dan diterapkan hal berikut ini, antara lain:
1) Semua data transaksi dicatat dalam
pembukuan.
2) Pisahkan antara harta pribadi dan keuangan
usaha.
3) Catat semua uang masuk dan uang keluar.
4) Periksa keabsahan semua bukti-bukti
pengeluaran dan pemasukan uang.
5) Buat perincian gaji yang baik (termasuk
gaji pemilik usaha)_
6) Buatlah anggaran dari semua aspek keuangan
dan bandingkan dengan realisasinya, lalu lakukan analisa.
d.
Faktor organisasi
Organisasi usaha
sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan ke depan.
Organisasi sangat penting untuk karyawan dan Anda. Adapun hal-hal yang perlu
diketahui dan dilaksanakan oleh karyawan adalah sebagai berikut.
1) Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.
2) Batasan, uraian tugas, wewenang, hak,
dan tanggung jawab.
3) Hubungan pekerjaan dengan rekan kerja.
4) Batasan yang jelas antara pekerjaan
yang satu dengan pekerjaan yang lain.
5) Terjalingya hubungan yang
berkesinambungan dan kedekatan antara karyawan yang satu dengan yang lain.
Organisasi akan
menguntungkan dan menjadi faktor kesuksesan sebuah usaha apabila:
1) Ada jalur komunikasi yang jelas antara
karyawan dan atasan.
2) Sistem pertanggungjawabannya jelas.
3) Deskripsi pekerjaannya (job
description) jelas.
4) Hubungan yang tegas antarkaryawan.
5) Karyawan mengetahui tugasnya
masing-masing.
6) Ada keteraturan dalam bekerja.
E. Faktor perencanaan
Bekerja tanpa rencana
berani berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah pasti rencana adalah faktor
penting dalam sebuah usaha. Contohnya:
1) Perencanaan visi, misi, strategi jangka
pendek, dan strategi jangka panjang.
2) Perencanaan operasional dan program-program
pemasaran.
3) Perencanaan produk.
4) Perencanaan informasi teknologi.
5) Perencanaan pendistribusian produk.
6) Perencanaan jumlah produk yang akan dijual.
F. Faktor pengelolaan usaha
Semua faktor diatas
adalah soft plan successfactors (faktorfaktor keberhasilan wirausaha), tetapi
Anda juga membutuhkan action your plan as well as your dream (tindak lanjut
dari rencana. Anda sebaik mimpi Anda). Itulah pentingnya pengelolaan usaha,
yaitu sebagai berikut.
1) Menyusun organisasi.
2) Mengelola sumber daya alam (SDM).
3) Mengelola aset.
4) Membuat jadwal usaha dan kegiatan.
5) Menetapkan jumlah tenaga kerja.
6) Mengatur distribusi barang.
7) Mengendalikan persediaan barang.
8) Mengendalikan mutu produk.
Dalam mengelola usaha,
ada 3 faktor penting operasional yang dibutuhkan oleh wirausaha cerdas, yaitu
sebagai berikut.
1) Quality (kualitas): mutu produk, mutu
operasional, dan mutu pelayanan harus baik.
2) Time
(waktu): waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga
penting dan menunjang mutu produk
3) Cost (biaya): mutu yang baik memerlukan
biaya, tetapi biaya yang tinggi juga belum tentu menghasilkan mutu yang baik.
Ketiga faktor operasional
tersebut, yaitu quality, cost, dan time (QCT) harus harmonis, seimbang, sesuai
tujuan dan target, serta bersinergi. Tanpa itu maka tidak akan menghasilkan
produk yang baik.
g. Faktor pemasaran dan penjualan
Pemasaran dan penjualan
adalah lokomotif bagi divisi/bagian lainnya seperti keuangan, personalia,
produksi, distribusi, logistik, dan pembelian. Faktor pemasaran dan penjualan
sangat penting bagi kelancaran usaha. Banyak usaha yang gagal karena hanya
mementingkan bagiannya saja dan lupa bahwa pemasarannya belum berjalan dengan
baik.
h. Faktor administrasi
Tanpa pencatatan,
dokumentasi, pengumpulan data dan pengelompokan data administrasi yang baik,
strategi, taktik. perencanaan, pengembangan, program-program. dan arah
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. karena akan dilakukan
henlasnrkanfeding (perasaan) Anda saja. Ini akan berbahaya dan menjadi
penghalang kesuksesan wirausaha. Dengan demikian. faktor administrasi penting
untuk diperhatikan.
i. Faktor peraturan pemerintah, politik,
ekonomi, sosial, dan hudan (poleksosbud)
Faktor peraturan
pemerintah dan poleksosbud besar perkuaruhnya karena wirausaha juga berhubungan
dengan hal-hal berikut ini.
1) Peraturan pemerintah dan peraturan daerah
seperti pajak, retribusi, dan pendapatan daerah.
2) Legalitas dan perijinan.
3) Situasi ekonomi dan politik.
4) Perkembangan budaya lokal yang harus
diikuti.
5) Lingkungan sosial yang berbeda di setiap
daerah.
J. Catatan bisnis
Banyak usaha yang sulit
dan tidak berkembang hanya karena Anda tidak tahu sudah sejauh mana bisnis Anda
berjalan. Catatan usaha atau bisnis akan membuat Anda tahu sudah sejauh mana
Anda menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai di sini, Apa yang
menyebabkan Anda mengalami ini. Contoh catatan bisnis, yaitu sebagai berikut.
1) Keuangan: neraca, laporan rugi laba,
dan laporan perubahan modal.
2) SDM dan personalia: jenis posisi dan
bagian, jumlah karyawan, golongan profil, dan tingkat produktivitas.
3) Pemasaran: omzet, kontribusi produk,
pasar, area, wilayah, konsumen, lokasi, pembelian, dan penjualan.
4) Produksi: stok, jumlah produksi, posisi
produksi, dan kualitas.
2. Faktor Kegagalan Wirausaha.
Tidak ada wirausaha
yang tidak pernah mengalami kegagalan dan wirausaha yang sukses selalu bangkit
dari setiap kegagalan yang dialaminya. Apabila wirausaha itu berhenti mencoba
lagi makil wirausaha tersebut telah gagal dalam usaha.
Faktor kegagalan
wirausaha, yaitu sebagai berikut.
a. Tidak pernah/jarang membuat perencanaan
usaha secara tertulis
Apapun usaha Anda,
rencanakan dengan baik. Banyak usaha yang tiba-tiba tutup dikarenakan tidak
mempunyai perencanaan yang jelas. Keuntungan membuat rencana usaha, antara
lain:
1) Sebuah rencana usaha akan membuat
energi Anda terpusat pada satu tekad untuk mewujudkannya dengan segala upaya”
2) Dapat mengukur kinerja usaha Anda.
3) Menjadi pedoman dalam langkah-langkah
usaha. ”
4) Dengan rencana usaha, Anda bisa mencari
rekan bisnis dan investor karena punya perencanaan ke depan.
b. Usaha yang dijalankan bertentangan
dengan pendidikan, latar belakang, pengalaman, atau kesukaan wirausaha
Usaha itu seperti
pasangan jiwa, sehingga bila hati dan diri Anda tidak cocok dengan jenis
usahanya, sudah pasti terjadi penolakan dari dalam hati dan pikiran Anda.
Semakin cocok diri Anda
dengan usaha Anda, maka rasa senang itu akan muncul dan akan melakukannya dengan
senang hati. Kreativitas bisa muncul dengan sendirinya bila Anda mencintai
pekerjaan Anda.
c. Lokasi yang tidak tepat untuk usaha
Usaha membutuhkan
lokasi dengan tingkat lalu lintas (trafic) yang tinggi sehingga nama usaha Anda
cepat dikenal, diketahui pelanggan, dan akan semakin populer.
Lokasi adalah salah
satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Pemilihan lokasi yang
baik adalah sebagai berikut.
1) Dengan tingkat lalu lintas yang tinggi.
Semakin ramai lalu lintasnya, maka potensi berkembangnya semakin tinggi.
2) Di tempat kerumunan (crowded place) karena
peluang tumbuh akan muncul disaat keramaian itu ada seperti mall atau pasar.
3) Memiliki lahan parkir yang luas.
4) Daerah yang terkenal.
5) Kecenderungan ramai dan bagus.
6) Mudah dilihat dan diakses orang.
d. Tidak memiliki specialist person
(karyawan yang ahli)
Setiap usaha itu pasti
mengandung unsur specialist person (karyawan yang memiliki keahlian tertentu)
yang menjadi faktor penentu kualitas dan perkembangan perusahaan.
Contoh :
1) Restoran : Koki sebagai spesialis
2) Sekolah : Guru sebagai spesialis
3) Bimbingan belajar : Guru sebagai spesialis
4) Bengkel : Montir sebagai spesialis
5) Rumah Sakit : Dokter sebagai spesialis
e. Perencanaan usaha tidak berorientasi ke
depan
Usaha memerlukan
perencanaan usaha yang berorientasi ke depan, baik perencanaan jangka panjang
atau jangka pendek. V153 dan misi ke depan akan menentukan arah gerak
pertumbuhan perusahaan. Itulah pentingnya sebuah tujuan (goal) yang akan
membentuk seperti apa usaha Anda ke depan.
f. Tidak melakukan riset dan analisa pasar
Setiap usaha
membutuhkan riset/penelitian dan analisa pasar. Usaha yang tidak melakukan
riset berarti usaha yang asalasalan atau cenderung nekat sehingga mudah sekali
jatuh karena tidak ada link (hubungan) dengan pasarnya, dan ini tentu sulit
berkembang.
g. Masalah legalitas dan perijinan
Usaha juga memerlukan
ijin dan legalitas, baik itu ijin usaha, ijin domisili, SIUP (Surat Ijin Usaha
Perusahaan), atau HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) seperti merek dan nama
perusahaan. Bila tidak ada legalitas dan perijinan, usaha Anda suatu saat dapat
disegel dan dilarang beroperasi, hal ini tentu membahayakan.
h. Tidak kreatif dan inovatif
Innovative or die
(mencari sesuatu yang baru atau usaha Anda akan mati) pasti akan ditawarkan
oleh pasar kepada usaha Anda. Kesulitan, hambatan, cobaan, tantangan dan
kegagalan akan Anda hadapi setiap saat. Jadi, bila Anda ingin tetap bertahan
maka Anda harus kreatif dalam mengatasi masalah yang ada menjadi sebuah manfaat
dan harus inovatif agar usaha Anda memiliki ciri khas, keunikan, nilai tambah,
perbedaan (differentiation) yang jelas dari pesaing dan juga akan membuat
bisnis Anda mudah diingat oleh pelanggan. Dengan demikian, kreativitas dan
inovasi merupakan cara jitu untuk keluar dari tekanan persaingan.
i. Cepat puas diri
Hindari rasa cepat
berpuas diri karena menurut kata-kata bijak ”pesaing itu tidak pernah tidur”.
j. One man show or the boss (dominan)
Banyak wirausaha yang
bermental bossy (seorang bos) yang cenderung one man show (saya adalah
segala-galanya). Dalam proses pengambilan keputusan, tidak ada yang berani
mengganggu gugat. Karyawan harus menuruti perintah, bukan diajak bekerja sama.
Tipe ini biasanya otoriter, merasa tidak pernah salah, dan bila ada masalah
biasanya seperti kebingungan atau panik sehingga dalam mengatasi masalah tidak
mencari inti permasalahannya dan mencari jalan keluarnya. Sehingga banyak
karyawan yang demotivasi, semangat kerja keras menurun, bekerja hanya jika ada atasan dan santai jika
atasan tidak ada, dan bila ada masalah tidak ada yang bersedia bertanggung
jawab. Usaha yang ditangani oleh pemimpin tipe ini akan mengalami banyak
kendala sehingga tingkat kegagalannya cenderung tinggi.
k. Anggota keluarga ikut masuk ke dalamnya
Perusahaan keluarga
memang memiliki kelemahan terutama bila istri/suami masuk kedalam proses
operasional dan ikut dalam pengambilan keputusan. Jadi tampak tidak jelas lagi
dan kegagalan sering menghinggapi usaha yang mempunyai masalah ini.
l. Kesulitan keuangan
Ini yang sebagian besar
menghinggapi dan menjadi faktor kegagalan wirausaha, karena adanya masalah
keuangan berarti energi sebuah bisnis juga bermasalah sehingga berdampak pada
moral karyawan. Contoh masalah keuangan:
1) Masalah piutang macet yang terlalu besar
sehingga aliran kas uang masuk mengalami masalah.
2) Masalah pendapatan (omzet) yang tidak
tumbuh, sedangkan biaya terus bertambah sehingga menyebabkan masalah pada arus
kas (cashflow) perusahaan.
3) Masalah biaya usaha yang terlalu besar
dan tidak efisien.
4) Pendapatan (omzet) yang menurun
drastis.
5) Terlalu banyak investasi pada gedung,
kendaraan, rumah, dan lain-lain yang sulit dijual kembali bila dibutuhkan.
6) Masalah korupsi, manipulasi dan sistem
pengendalian keuangan yang tidak rapi dan sistematis.
7) Uang pribadi yang dijadikan satu dengan
uang perusahaan.
m. Terjadi bencana (force majure)
Kegagalan usaha
disebabkan karena bencana, baik itu bencana alam seperti gempa bumi yang dapat
merobohkan tempat usaha Anda, banjir, dan tanah longsor, ataupun bencana yang
disebabkan oleh kelalaian manusia seperti kebakaran yang menghanguskan sebuah
pabrik mebel.
Menurut Karakaya dan
Kobu (I994), identitikasi penyebab kegagalan wirausaha dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1). Berkaitan dengan pasar
a) Waktu peluncuran produk kurang tepat.
b) Desain produk yang tidak disesuaikan
dengan kebutuhan pasar.
c) Tidak mengikuti selera pasar.
d) Strategi distribusi yang tidak tepat.
e) Kemasan produk dan kualitasnya tidak
sesuai dengan target pasarnya.
2). Berkaitan dengan aspek keuangan
a) Harga terlalu mahal dan tidak
terjangkau oleh pasar
b) Aliran dana (cash flow) tidak lancar.
c) Piutang macet terlalu besar.
d)
Hutang perusahaan terlalu besar dan tidak bisa mengembalikan kredit atau
membayar beban bunga.
3). Berkaitan dengan manajemen
a) Manajemen kualitas yang buruk.
b) Lemah dalam manajemen.
c) Konsep tim tidak dibangun dengan
baik.
d) Lemah dalam proses produksi.
E. MITOS YANG SALAH TENTANG KEWIRAUSAHAAN
Tidak ada hambatan yang
bersifat genetik (keturunan) bagi seseorang untuk menjadi wirausaha. Mc.
Clelland (1966) mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah terbentuk dari
keturunan namun karena lingkungan. Mc. Clelland juga mengatakan terdapat
faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut
adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada anaknya, yaitu dorongan untuk maju dan berprestasi
tanpa ada tekanan yang dapat membentuk sifat kewirausahaannya. Hal inilah yang
menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan
sifat kewirausahaan seseorang.
Banyak pola pikir yang
keliru dan telah tertanam puluhan tahun bahkan sudah turun-temurun hingga
menjadi sebuah mitos yang keliru. Mitos inilah yang sering ditanamkan oleh
keluarga, orang tua, dan lingkungan agar menjauhi profesi wirausaha. Mitos yang
salah tersebut itu adalah sebagai berikut.
1. Menjadi wirausaha yang sukses itu
adalah bakat
Pendapat ini ada karena
pada zaman dahulu hanya orang yang berani dan tidak takut saja yang mau menjadi
wirausaha. Namun, pendapat tersebut keliru karena menjadi wirausaha yang sukses
itu tergantung pada kemampuan mengatasi dan mengelola risiko. Jadi tidak benar
bahwa menjadi wirausaha itu harus karena bakat. Anda juga bisa, ada dua cara
yang bisa dilakukan bila Anda tidak punya keberanian yang besar untuk memulai
menjadi wirausaha, antara lain:
a. Belajar untuk mengurangi risiko kegagalan,
melalui uji coba (trial), dan ikut orang lain yang telah sukses terlebih
dahulu. Setelah Anda berani baru memulai usaha mandiri.
b. Membentuk the bussiness team skill (tim
keterampilan usaha) agar menjadi bagian dari bisnis yang baru dibentuk. Jadi,
bagi Anda yang memiliki rasa takut, bisa menjadi anggota tim, dan teman tim
Anda yang ahli dibidangnya bisa menjadi pimpinan dan motor penggeraknya.
2. Menjadi Wirausaha itu faktor keturunan
Belum tentu seorang pedagang
mempunyai anak yang menjadi pedagang juga,
namun yang pasti orang tua pedagang tersebut cenderung menginginkan
anaknya menjadi pedagang.
3. Menjadi wirausaha
membutuhkan modal uang yang banyak
Ini merupakan mitos
yang keliru karena modal bisa diperoleh dari mana saja, salah satunya bekerja
sama dengan pemilik modal atau meminjam uang ke bank.
4. Menjadi wirausaha itu harus punya peluang
emas dulu
Padahal peluang itu
didapat setelah Anda meneliti, terjun ke lapangan, dan sering mengamati pasar atau
industri terlebih dahulu baru dihubungkan dengan personality (kepribadian)
Anda. Untuk itu, putuskan mencari wirausaha lalu cari dan temukan peluang
emasnya.
5. Menjadi wirausaha
itu harus nekat
Dikarenakan modal uang
dan waktu itu terbatas, jadi kenekatan itu terkadang diperlukan, tetapi nekat
juga perlu alasan yang kuat. Selain Anda punya keberanian, Anda juga harus
membuat dahulu perencanaan, strategi, taktik, percobaan (trial), penelitian
(survey), dan konsep wirausaha.
Link Absen : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link