Semangat Belajar

"Sebuah perjalanan ribuan mil dimulai dari langkah kecil.”

Semangat Belajar

Sedikit kemajuan setiap hari di dalam dirimu menambah sesuatu hingga hasil yang besar.

Semangat Belajar

Barang siapa bersungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan kesuksesan.

Semangat Belajar

Lakukan yang terbaik di semua kesempatan yang kamu miliki.

Semangat Belajar

Kalau impianmu tak bisa membuatmu takut, mungkin karena impianmu tak cukup besar.

Senin, 30 Agustus 2021

FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHA

 D.   FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN  WIRAUSAHA

Sebuah inspirasi yang bermanfaat bagi Anda tentang konsep dan strategi dalam menjalankan usaha sangat tergantung pada bagaimana menyikapi, menarik sisi positifnya, serta mewaspadai dan melakukan tindakan proaktif dan antisipatif atas faktor-faktor keberhasilan usaha. Simak uraian berikut tentang faktor-faktor kegagalan dan keberhasilan usaha.

1.         Faktor keberhasilan usaha

Faktor keberhasilan usaha seorang wirausaha bukan hanya dilihat dari beberapa keras Anda bekerja, tetapi seberapa cerdas Anda melakukan dan merencanakan strategi serta mewujudkannya. Jadi, Anda harus menjadi wirausahayang cerdas (smart entrepreneur). Tetapi ada makna tersendiri tentang smartentrepreneur (wirausahawan yang cerdas), yaitu SMART (Strategic thinker, Motivator, Ambitious, Riskmanager, dan Totalitas). Simak uraian berikut.

a.        Strategic thinker

Seorang wirausaha merupakan strategic planner (pembuat rencana strategis) yang handal, yang bekerja tidak hanya dengan orang otot saja tetapi juga dengan menggunakan otak. Jadi, hindari bermodal nekat saja.

b.    Motivator

Wirausaha merupakan Motivator bagi dirinya. Bila mengenai kegagalan ia akan selalu bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta menjadi motivator yang handal bagi tim dan karyawannya.

c.    Ambitious

Seorang wirausaha juga harus punya ambisi yang baik. Sedangkan ambisi yang buruk adalah target waktu yang kurang realistisdan ingin cepat (instan) sehingga cenderung menghalalkan segala cara, yang perting mencapai target dan cepat sukses. Dengan ambisi yang tepat maka Anda mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya.

d.    Riskmanager

Wirausaha bukan hanya risk taker (pengelambil risiko) bagi dirinya dan usahanya. Manager risiko berarti tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Manager risiko harus cermas, taktis, cerdas, dan jeli membaca risiko dan peluang sehingga ia akan sehingga ia memiliki risiko yang optimal (paling menguntungkan) bagi perusahaannya.

e.    Totalitas

Seorang wirausaha harus total dalam mengerjakan sesuatu dan total membangun usahanya serta pantang mundur ke belakang. Bekerja secara total dengan full commitment(berkomitmen tinggi) pada usahanya, benar-benar mencintai usahanya. Untuk itu ia berusaha agar usahanya tidak jatuh dan gagal.

Secara singkat telah diterangkan bahwa wirausaha yang sukses pasti cerdas (smart) . Simak uraian berikut tentang faktor-faktor keberhasilan wirausaha.

a.        Faktor peluang

Banyak peluang emas tetapi belum tentu tepat untuk Anda, karena peluang emas itu harus ada keselarasan, keserasian, keharmonisan antara Anda, bisnis, pasar, kondisi, situasi, dan perilaku pasar sehingga Anda dapat menemukan peluang emas yang tepat untuk Anda.

b.        Faktor manusia (SDM)

Ada lima faktor kesuksesan operasional usaha, yaitu sebagai berikut.

1)        Strategicplanner (pembuat rencana)

Untuk membuat rencana yang matang membutuhkan SDM yang berkualitas. Dengan demikian pembuat rencana (strategicplanner) merupakan faktor sumber daya manusia (SDM) yang perlu disiapkan pertama kali.

2)    Great manager (manajer yang hebat)

Untuk melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan perencanaan serta kreatif dalam mengatasi masalah membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang andal, yaitu manajer yang hebat

3)    Controller (pengatur/pengawas)

Quality control (pengawas kualitas),financial control (pengawas keuangan) serta supervisor (pengawas) sangat diperlukan untuk mengawasi suatu pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan Pada saat prose dan target yang telah ditetapkan

4)        Marketer (pemasaran) dan seller (penjual) tetap terjaga.

Untuk mengembangkan suatu usaha dibutuhkan orang yang hebat dalam memasarkan dan menjual, yaitu marketer (pemasar) dan seller (penjual). Faktor sumber daya manusia (SDM) merupakan lokomotif sebuah usaha atau bisnis. Dengan demikian, Anda adalah faktor keberhasilan sebuah usaha.

5)        Leadership (kepemimpinan)

Tidak akan ada kesuksesan bila tidak mempunyai pemimpin yang hebat. Dengan demikian, faktor utama keberhasilan usaha adalah sumber daya manusia (SDM).

c.    Faktor keuangan

Hindari berpikir bahwa bisnis tanpa keuangan/arus kas (cash flow) yang lancar itu bisa berhasil. Arus kas itu bagaikan aliran darah dalam tubuh Anda. Bila arus kas tidak mengalir maka bisnis pasti akan berhenti dan mati. Jadi faktor keuangan juga sangat penting bagi kelangsungan usaha. Contohnya:

1)    Pengendalian biaya dan anggaran (budget).

2)    Pencairan dana modal kerja, dana investasi, dan dana lainnya.

3)    Perencanaan dan penetapan harga produk, perincian biaya, dan laba rugi.

4)    Perhitungan rasio keuangan sehingga risiko keuangan bisa dikendalikan dengan baik, seperti rasio kecukupan modal, rasio likuiditas, dan rasio hutang vs modal.

5)    Struktur biaya seperti margin (batas) kontribusi, laba berbanding penjualan, dan biaya berbanding penjualan.

Untuk kelancaran usaha perlu dibuat dan diterapkan hal berikut ini, antara lain:

1)    Semua data transaksi dicatat dalam pembukuan.

2)    Pisahkan antara harta pribadi dan keuangan usaha.

3)    Catat semua uang masuk dan uang keluar.

4)    Periksa keabsahan semua bukti-bukti pengeluaran dan pemasukan uang.

5)    Buat perincian gaji yang baik (termasuk gaji pemilik usaha)_

6)    Buatlah anggaran dari semua aspek keuangan dan bandingkan dengan realisasinya, lalu lakukan analisa.

 d.   Faktor organisasi

Organisasi usaha sebaiknya tidak statis tetapi dinamis, kreatif, dan berwawasan ke depan. Organisasi sangat penting untuk karyawan dan Anda. Adapun hal-hal yang perlu diketahui dan dilaksanakan oleh karyawan adalah sebagai berikut.

1)        Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.

2)        Batasan, uraian tugas, wewenang, hak, dan tanggung jawab.

3)        Hubungan pekerjaan dengan rekan kerja.

4)        Batasan yang jelas antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain.

5)        Terjalingya hubungan yang berkesinambungan dan kedekatan antara karyawan yang satu dengan yang lain.

Organisasi akan menguntungkan dan menjadi faktor kesuksesan sebuah usaha apabila:

1)        Ada jalur komunikasi yang jelas antara karyawan dan atasan.

2)        Sistem pertanggungjawabannya jelas.

3)        Deskripsi pekerjaannya (job description) jelas.

4)        Hubungan yang tegas antarkaryawan.

5)        Karyawan mengetahui tugasnya masing-masing.

6)        Ada keteraturan dalam bekerja.

E.   Faktor perencanaan

Bekerja tanpa rencana berani berjalan tanpa tujuan yang jelas. Jadi sudah pasti rencana adalah faktor penting dalam sebuah usaha. Contohnya:

1)    Perencanaan visi, misi, strategi jangka pendek, dan strategi jangka panjang.

2)    Perencanaan operasional dan program-program pemasaran.

3)    Perencanaan produk.

4)    Perencanaan informasi teknologi.

5)    Perencanaan pendistribusian produk.

6)    Perencanaan jumlah produk yang akan dijual.

F.   Faktor pengelolaan usaha

Semua faktor diatas adalah soft plan successfactors (faktorfaktor keberhasilan wirausaha), tetapi Anda juga membutuhkan action your plan as well as your dream (tindak lanjut dari rencana. Anda sebaik mimpi Anda). Itulah pentingnya pengelolaan usaha, yaitu sebagai berikut.

1)    Menyusun organisasi.

2)    Mengelola sumber daya alam (SDM).

3)    Mengelola aset.

4)    Membuat jadwal usaha dan kegiatan.

5)    Menetapkan jumlah tenaga kerja.

6)    Mengatur distribusi barang.

7)    Mengendalikan persediaan barang.

8)    Mengendalikan mutu produk.

 

Dalam mengelola usaha, ada 3 faktor penting operasional yang dibutuhkan oleh wirausaha cerdas, yaitu sebagai berikut.

1)    Quality (kualitas): mutu produk, mutu operasional, dan mutu pelayanan harus baik.

2)    Time (waktu): waktu penyelesaian produk, waktu pekerjaan, waktu perbaikan juga penting dan menunjang mutu produk

3)    Cost (biaya): mutu yang baik memerlukan biaya, tetapi biaya yang tinggi juga belum tentu menghasilkan mutu yang baik.

Ketiga faktor operasional tersebut, yaitu quality, cost, dan time (QCT) harus harmonis, seimbang, sesuai tujuan dan target, serta bersinergi. Tanpa itu maka tidak akan menghasilkan produk yang baik.

g.    Faktor pemasaran dan penjualan

Pemasaran dan penjualan adalah lokomotif bagi divisi/bagian lainnya seperti keuangan, personalia, produksi, distribusi, logistik, dan pembelian. Faktor pemasaran dan penjualan sangat penting bagi kelancaran usaha. Banyak usaha yang gagal karena hanya mementingkan bagiannya saja dan lupa bahwa pemasarannya belum berjalan dengan baik.

h.    Faktor administrasi

Tanpa pencatatan, dokumentasi, pengumpulan data dan pengelompokan data administrasi yang baik, strategi, taktik. perencanaan, pengembangan, program-program. dan arah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. karena akan dilakukan henlasnrkanfeding (perasaan) Anda saja. Ini akan berbahaya dan menjadi penghalang kesuksesan wirausaha. Dengan demikian. faktor administrasi penting untuk diperhatikan.

i.          Faktor peraturan pemerintah, politik, ekonomi, sosial, dan hudan (poleksosbud)

Faktor peraturan pemerintah dan poleksosbud besar perkuaruhnya karena wirausaha juga berhubungan dengan hal-hal berikut ini.

1)    Peraturan pemerintah dan peraturan daerah seperti pajak, retribusi, dan pendapatan daerah.

2)    Legalitas dan perijinan.

3)    Situasi ekonomi dan politik.

4)    Perkembangan budaya lokal yang harus diikuti.

5)    Lingkungan sosial yang berbeda di setiap daerah.

J.    Catatan bisnis

Banyak usaha yang sulit dan tidak berkembang hanya karena Anda tidak tahu sudah sejauh mana bisnis Anda berjalan. Catatan usaha atau bisnis akan membuat Anda tahu sudah sejauh mana Anda menjalankan usaha, sampai dimana, mengapa sampai di sini, Apa yang menyebabkan Anda mengalami ini. Contoh catatan bisnis, yaitu sebagai berikut.

1)        Keuangan: neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan modal.

2)        SDM dan personalia: jenis posisi dan bagian, jumlah karyawan, golongan profil, dan tingkat produktivitas.

3)        Pemasaran: omzet, kontribusi produk, pasar, area, wilayah, konsumen, lokasi, pembelian, dan penjualan.

4)        Produksi: stok, jumlah produksi, posisi produksi, dan kualitas.

 

2.         Faktor Kegagalan Wirausaha.

Tidak ada wirausaha yang tidak pernah mengalami kegagalan dan wirausaha yang sukses selalu bangkit dari setiap kegagalan yang dialaminya. Apabila wirausaha itu berhenti mencoba lagi makil wirausaha tersebut telah gagal dalam usaha.

Faktor kegagalan wirausaha, yaitu sebagai berikut.

a.        Tidak pernah/jarang membuat perencanaan usaha secara tertulis

Apapun usaha Anda, rencanakan dengan baik. Banyak usaha yang tiba-tiba tutup dikarenakan tidak mempunyai perencanaan yang jelas. Keuntungan membuat rencana usaha, antara lain:

1)        Sebuah rencana usaha akan membuat energi Anda terpusat pada satu tekad untuk mewujudkannya dengan segala upaya”

2)        Dapat mengukur kinerja usaha Anda.

3)        Menjadi pedoman dalam langkah-langkah usaha. ”

4)        Dengan rencana usaha, Anda bisa mencari rekan bisnis dan investor karena punya perencanaan ke depan.

b.        Usaha yang dijalankan bertentangan dengan pendidikan, latar belakang, pengalaman, atau kesukaan wirausaha

Usaha itu seperti pasangan jiwa, sehingga bila hati dan diri Anda tidak cocok dengan jenis usahanya, sudah pasti terjadi penolakan dari dalam hati dan pikiran Anda.

Semakin cocok diri Anda dengan usaha Anda, maka rasa senang itu akan muncul dan akan melakukannya dengan senang hati. Kreativitas bisa muncul dengan sendirinya bila Anda mencintai pekerjaan Anda.

c.         Lokasi yang tidak tepat untuk usaha

Usaha membutuhkan lokasi dengan tingkat lalu lintas (trafic) yang tinggi sehingga nama usaha Anda cepat dikenal, diketahui pelanggan, dan akan semakin populer.

Lokasi adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha. Pemilihan lokasi yang baik adalah sebagai berikut.

1)    Dengan tingkat lalu lintas yang tinggi. Semakin ramai lalu lintasnya, maka potensi berkembangnya semakin tinggi.

2)    Di tempat kerumunan (crowded place) karena peluang tumbuh akan muncul disaat keramaian itu ada seperti mall atau pasar.

3)    Memiliki lahan parkir yang luas.

4)    Daerah yang terkenal.

5)    Kecenderungan ramai dan bagus.

6)    Mudah dilihat dan diakses orang.

d.        Tidak memiliki specialist person (karyawan yang ahli)

Setiap usaha itu pasti mengandung unsur specialist person (karyawan yang memiliki keahlian tertentu) yang menjadi faktor penentu kualitas dan perkembangan perusahaan.

Contoh :

1)        Restoran                              :           Koki sebagai spesialis

2)        Sekolah                               :           Guru sebagai spesialis

3)        Bimbingan belajar               :           Guru sebagai spesialis

4)        Bengkel                               :           Montir sebagai spesialis

5)        Rumah Sakit                       :           Dokter sebagai spesialis         

e.    Perencanaan usaha tidak berorientasi ke depan

Usaha memerlukan perencanaan usaha yang berorientasi ke depan, baik perencanaan jangka panjang atau jangka pendek. V153 dan misi ke depan akan menentukan arah gerak pertumbuhan perusahaan. Itulah pentingnya sebuah tujuan (goal) yang akan membentuk seperti apa usaha Anda ke depan.

f.     Tidak melakukan riset dan analisa pasar

Setiap usaha membutuhkan riset/penelitian dan analisa pasar. Usaha yang tidak melakukan riset berarti usaha yang asalasalan atau cenderung nekat sehingga mudah sekali jatuh karena tidak ada link (hubungan) dengan pasarnya, dan ini tentu sulit berkembang.

g.    Masalah legalitas dan perijinan

Usaha juga memerlukan ijin dan legalitas, baik itu ijin usaha, ijin domisili, SIUP (Surat Ijin Usaha Perusahaan), atau HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) seperti merek dan nama perusahaan. Bila tidak ada legalitas dan perijinan, usaha Anda suatu saat dapat disegel dan dilarang beroperasi, hal ini tentu membahayakan.

h.    Tidak kreatif dan inovatif

Innovative or die (mencari sesuatu yang baru atau usaha Anda akan mati) pasti akan ditawarkan oleh pasar kepada usaha Anda. Kesulitan, hambatan, cobaan, tantangan dan kegagalan akan Anda hadapi setiap saat. Jadi, bila Anda ingin tetap bertahan maka Anda harus kreatif dalam mengatasi masalah yang ada menjadi sebuah manfaat dan harus inovatif agar usaha Anda memiliki ciri khas, keunikan, nilai tambah, perbedaan (differentiation) yang jelas dari pesaing dan juga akan membuat bisnis Anda mudah diingat oleh pelanggan. Dengan demikian, kreativitas dan inovasi merupakan cara jitu untuk keluar dari tekanan persaingan.

i.          Cepat puas diri

Hindari rasa cepat berpuas diri karena menurut kata-kata bijak ”pesaing itu tidak pernah tidur”.

j.     One man show or the boss (dominan)

Banyak wirausaha yang bermental bossy (seorang bos) yang cenderung one man show (saya adalah segala-galanya). Dalam proses pengambilan keputusan, tidak ada yang berani mengganggu gugat. Karyawan harus menuruti perintah, bukan diajak bekerja sama. Tipe ini biasanya otoriter, merasa tidak pernah salah, dan bila ada masalah biasanya seperti kebingungan atau panik sehingga dalam mengatasi masalah tidak mencari inti permasalahannya dan mencari jalan keluarnya. Sehingga banyak karyawan yang demotivasi, semangat kerja keras menurun,  bekerja hanya jika ada atasan dan santai jika atasan tidak ada, dan bila ada masalah tidak ada yang bersedia bertanggung jawab. Usaha yang ditangani oleh pemimpin tipe ini akan mengalami banyak kendala sehingga tingkat kegagalannya cenderung tinggi.

k.    Anggota keluarga ikut masuk ke dalamnya

Perusahaan keluarga memang memiliki kelemahan terutama bila istri/suami masuk kedalam proses operasional dan ikut dalam pengambilan keputusan. Jadi tampak tidak jelas lagi dan kegagalan sering menghinggapi usaha yang mempunyai masalah ini.

l.     Kesulitan keuangan

Ini yang sebagian besar menghinggapi dan menjadi faktor kegagalan wirausaha, karena adanya masalah keuangan berarti energi sebuah bisnis juga bermasalah sehingga berdampak pada moral karyawan. Contoh masalah keuangan:

1)   Masalah piutang macet yang terlalu besar sehingga aliran kas uang masuk mengalami masalah.

2)      Masalah pendapatan (omzet) yang tidak tumbuh, sedangkan biaya terus bertambah sehingga menyebabkan masalah pada arus kas (cashflow) perusahaan.

3)        Masalah biaya usaha yang terlalu besar dan tidak efisien.

4)        Pendapatan (omzet) yang menurun drastis.

5)     Terlalu banyak investasi pada gedung, kendaraan, rumah, dan lain-lain yang sulit dijual kembali bila dibutuhkan.

6)       Masalah korupsi, manipulasi dan sistem pengendalian keuangan yang tidak rapi dan sistematis.

7)        Uang pribadi yang dijadikan satu dengan uang perusahaan.

m.   Terjadi bencana (force majure)

Kegagalan usaha disebabkan karena bencana, baik itu bencana alam seperti gempa bumi yang dapat merobohkan tempat usaha Anda, banjir, dan tanah longsor, ataupun bencana yang disebabkan oleh kelalaian manusia seperti kebakaran yang menghanguskan sebuah pabrik mebel.

Menurut Karakaya dan Kobu (I994), identitikasi penyebab kegagalan wirausaha dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.

1).   Berkaitan dengan pasar

a)          Waktu peluncuran produk kurang tepat.

b)         Desain produk yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

c)          Tidak mengikuti selera pasar.

d)         Strategi distribusi yang tidak tepat.

e)          Kemasan produk dan kualitasnya tidak sesuai dengan target pasarnya.

2).   Berkaitan dengan aspek keuangan

             a)          Harga terlalu mahal dan tidak terjangkau oleh pasar

             b)         Aliran dana (cash flow) tidak lancar.

             c)          Piutang macet terlalu besar.

 d)     Hutang perusahaan terlalu besar dan tidak bisa mengembalikan kredit atau membayar beban bunga.

3).   Berkaitan dengan manajemen

a)          Manajemen kualitas yang buruk.

b)         Lemah dalam manajemen.

c)          Konsep tim tidak dibangun dengan baik.

d)         Lemah dalam proses produksi.

 

E.   MITOS YANG SALAH TENTANG KEWIRAUSAHAAN

Tidak ada hambatan yang bersifat genetik (keturunan) bagi seseorang untuk menjadi wirausaha. Mc. Clelland (1966) mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah terbentuk dari keturunan namun karena lingkungan. Mc. Clelland juga mengatakan terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada anaknya,  yaitu dorongan untuk maju dan berprestasi tanpa ada tekanan yang dapat membentuk sifat kewirausahaannya. Hal inilah yang menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat kewirausahaan seseorang.

Banyak pola pikir yang keliru dan telah tertanam puluhan tahun bahkan sudah turun-temurun hingga menjadi sebuah mitos yang keliru. Mitos inilah yang sering ditanamkan oleh keluarga, orang tua, dan lingkungan agar menjauhi profesi wirausaha. Mitos yang salah tersebut itu adalah sebagai berikut.

1.         Menjadi wirausaha yang sukses itu adalah bakat

Pendapat ini ada karena pada zaman dahulu hanya orang yang berani dan tidak takut saja yang mau menjadi wirausaha. Namun, pendapat tersebut keliru karena menjadi wirausaha yang sukses itu tergantung pada kemampuan mengatasi dan mengelola risiko. Jadi tidak benar bahwa menjadi wirausaha itu harus karena bakat. Anda juga bisa, ada dua cara yang bisa dilakukan bila Anda tidak punya keberanian yang besar untuk memulai menjadi wirausaha, antara lain:

a.    Belajar untuk mengurangi risiko kegagalan, melalui uji coba (trial), dan ikut orang lain yang telah sukses terlebih dahulu. Setelah Anda berani baru memulai usaha mandiri.

b.    Membentuk the bussiness team skill (tim keterampilan usaha) agar menjadi bagian dari bisnis yang baru dibentuk. Jadi, bagi Anda yang memiliki rasa takut, bisa menjadi anggota tim, dan teman tim Anda yang ahli dibidangnya bisa menjadi pimpinan dan motor penggeraknya.

2.    Menjadi Wirausaha itu faktor keturunan

Belum tentu seorang pedagang mempunyai anak yang menjadi pedagang juga,  namun yang pasti orang tua pedagang tersebut cenderung menginginkan anaknya menjadi pedagang.

3. Menjadi wirausaha membutuhkan modal uang yang banyak

Ini merupakan mitos yang keliru karena modal bisa diperoleh dari mana saja, salah satunya bekerja sama dengan pemilik modal atau meminjam uang ke bank.

4.    Menjadi wirausaha itu harus punya peluang emas dulu

Padahal peluang itu didapat setelah Anda meneliti, terjun ke lapangan, dan sering mengamati pasar atau industri terlebih dahulu baru dihubungkan dengan personality (kepribadian) Anda. Untuk itu, putuskan mencari wirausaha lalu cari dan temukan peluang emasnya.

5. Menjadi wirausaha itu harus nekat

Dikarenakan modal uang dan waktu itu terbatas, jadi kenekatan itu terkadang diperlukan, tetapi nekat juga perlu alasan yang kuat. Selain Anda punya keberanian, Anda juga harus membuat dahulu perencanaan, strategi, taktik, percobaan (trial), penelitian (survey), dan konsep wirausaha.



Link Absen :  https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link

Rabu, 25 Agustus 2021

Perilaku Wirausaha

 2.         Perilaku Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, perilaku wirausaha adalah langkah dan tindakan yang dilakukan untuk menghadapi dan menyiasati pekerjaan sehari-hari. Perilaku wirausaha dibagi menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut.

a.         Perilaku wirausaha secara individu

1)        Teguh pendiriannya.

2)        Selalu yakin dengan apa yang dikerjakan dan dilakukan, sehingga kadang cendrung keras kepala tetapi sebenarnya hanya mempunyai konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan sesuatu.

3)   Berprilaku profesional dalam arti memiliki tanggung jawab, komitmen tinggi, disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, jujur, dan terbuka.

4)       Optimis dalam segala perilaku yang dilakukan.

5)     Berpikir positif ketika mendengar serta menganggapi cemoohan pihak lain. Angap hal itu sebagai tantangan yang memotivasi diri untuk mewujudkan semua cita-cita.

6)      Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan (visioner).

7)      Selalu berorientasi mencari jalan keluar, sehingga berpikir kreatif dan inovatif untuk menemukan solusinya. Serta yakin bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

b.        Perilaku wirausaha serta sosial dan lingkungan

1)        Berpenampilan rapi dan disukai oleh setiap orang.

2)        Berperilaku baik sehingga banyak orang yang menyukainya.

3)        Senang memotivasi orang lain untuk tujuan yang  baik.

4)        Menjadi teladan bagi teman bisnisnya, karyawan, dan pelanggannya.

5)      Pandai bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga banyak orang yang senang dengannya.

c.         Perilaku wirausaha dalam pekerjaan

1)        Orentasi pada tujuan dan tetap berkeinginan kuat pada hasil yang sempurna.

2)      Gila kerja (workaholic) dan bekerja dengan baik sehingga segala sesuatunya ingin sempura (perfectionist).

3)    Tidak suka menunda pekerjaan dan selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaan.

4)    Haus akan prestasi sempurna (excellence).

5)    Tuntas dalam mengerjakan tugas.

6)    Energik atau penuh semangat dalam bekerja dan mengerjakan tugas.

7)    Sangat menyukai pekerjaan yang baru dan menantang.

d.    Perilaku wirausaha dalam menghadapi resiko

1)    Mengevaluasi resiko dan dampaknya terlebih dahulu.

2)    Mencari keputusan yang tepat dan optimal.

3)    Tidak takut terhadap resiko karena mempunyai intuisi yang kuat.

4)    Waspada dan antisipatif/tanggap sehingga selalu berperilaku proaktif.

e.    Perilaku wirausaha dalam kepemimpinan (leadership)

1)    Seorang pemimpin yang berani mengambil keputusan.

2)    Perilakunya hati-hati karena menjadi contoh bagi yang lain.

3)    Membuat karyawan tenang dalam menjalankan pekerjaan dan tugasnya.

4)    Mempunyai kharisma dan jiwa besar.

 

3.    Keterampilan Wirausaha

Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausaha itu harus cerdas dan terampil, tidak hanya tahu ilmu kewirausahaan saja tetapi juga harus terampil menggunakannya serta kreatif dalam setiap usahanya. Keterampilan yang perlu dimiliki wirausaha, antara lain sebagai berikut.

a.         Keterampilan manajerial (manajerialskill)

Keterampilan manajerial digunakan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengorganisasi suatu pekerjaan agar dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

b.        Keterampilan konseptual (conceptualskill)

Keterampilan dalam merancang suatu rencana, menyusun konsep dan misi serta visi agar memiliki arah yang jelas.

c.         Keterampilan mengelola Sumber Daya Manusia (human skill)

Keterampilan memahami orang lain, berempati, berkomunikasi, memotivasi, memberi contoh dan menjadi teladan bagi orang lain serta berhubungan dengan baik dengan pelanggan merupakan perwujudan dari keterampilan mengelola sumber daya manusia.

d.    Keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan (decision making skill)

Proses menuju kesuksesan tidak pernah luput dari masalah. Oleh karena itu, salah satuketerampilan yang harus dimiliki adalahketerampilan mengambil keputusan yang tepat.

e.    Keterampilan mengelola waktu (time management skill)

Pada umumnya, jam kerja Anda terbatas sampai 12 jam dan sisanya digunakan untuk kepentingan lain. Untuk mewujudkan rencana kerja yang padat, Anda harus pandai mengelola waktu secara efektif dan efisien agar memperoleh hasil yang optimal.

f.     Keterampilan teknis (technical skill)

Setiap jenis usaha pasti memiliki keterampilan teknisyang diperlukan sebagai keterampilan intinya (specialist skill), contoh:

a.         Usaha restoran perlu keterampilan memasak.

b.        Usaha konveksi perlu keterampilan mendesain dan menjahit.

c.         Usaha distribusi perlu keterampilan menjual dan memasarkan.

d.        Usaha servis komputer perlu keterampilan mengenai komputer.


Link Absen :  https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link

Kamis, 19 Agustus 2021

SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

 C.   SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHA

Sikap dan perilaku seorang wirausaha tentu berbeda dengan sikap dan perilaku yang bukan wirausaha (pekerja dan pengangguran). Simak uraian berikut tentang sikap dan perilaku wirausaha.

1.         Sikap Wirausaha

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sikap adalah perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan. Pengertian lainnya sikap adalah respon individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sikap wirausaha adalah respon, cara pandang, dan pola pikir (mind set) individu terhadap hal yang dihadapinya, seperti rasa takut, kesulitan, cobaan, kritikan, saran, tekanan, dan hambatan dalam menjalankan usaha.

Sikap wirausaha, antara lain sebagai berikut.

a.         Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).

b.        Berorientasi jauh kedepan, berpikiran maju, dan tidak mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think of the future, not the past).

c.    Tidak gentar saat melihat pesaing (competitor), namun justru bersyukur mempunyai pesaing, karena dengan adanya pesaing, Anda dapat terus berkembang dan berusaha untuk tetap bertahan (survive). Pesaing ikut membantu membesarkan usaha Anda, tanpa pesaing bisnis Anda akan stagnan (mandek) atau tidak mengalami perubahan.

d.        Selalu ingin tahu, membuat Anda selalu mencari jalan keluar untuk maju.

e.         Ingin memberi yang terbaik untuk orang lain.

f.     Penuh semangat dan berjuang keras hingga menimbulkan pengaruh yang baik untuk sekelilingnya.

Kesuksesan itu menular kelingkungan karena ada motivasi di dalamnya. Kemiskinan pikaran juga berdampak buruk bagi lingkungan karena dapat membuat demotivasi (turun motivasinya). Dengan demikian, Anda harus berteman dengan orang sukses Agar anda bisa bersikap yang sama.

Seorang entrepreneur, entah itu nursepreneur atau entrepreneur dibidang lain harus memiliki sifat-sifat positif yang dapat menunjang keberlangsungan usahanya. Sifat-sifat apakah itu ? Berikut adalah sifat sifat yang wajib dimiliki oleh seorang wirausahawan:

a.        Selalu berani mengambil resiko

Seorang yang berpikir dan bertindak menjadi wirausahawan sudah tentu memiliki konsekuensi untuk menghadapi resiko dalam perjalanan wirausanya. Sebagian orang beranggapan menjadi wirausaha adalah sebuah langkah riskan karena ia akan merintis ide baru yang dianggap tidak lazim ataupun mengagunkan hartanya untuk modal usaha. Seorang wirausaha yang tangguh tentunya akan berani menghadapi resiko dipermulaan usahanya dibanding tetap berada dalam zona nyaman atau malah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

Sebuah pemikiran yang perlu dicermati dalam langkah wirausaha ke depan adalah selalu dan tetap mengambil resiko. Beberapa pengusaha yang sudah berhasil dan merasa nyaman dengan wirausahanya terkadang merasa usahanya sudah cukup setelah terkondisi dengan kenyamanan dan biasanya wirausaha tersebut akan nyaman dalam kondisi status quo. Kenyataan tersebut berdasarkan Donal R. Keough (mantan Direktur Coca-Cola Company), ternyata bisa menghambat perkembangan usaha karena ketika seorang wirausaha sudah berhenti mengambil tindakan-tindakan baru maka hal ini akan menjadi sesuatu yang berbahaya.Seseorang yang berhenti mengambil peluang-peluang baru akan mengalami kondisi masa depan yang terancam.

Kesimpulannya adalah jika seseorang selalu berani mengambil risiko dan tidak cepat puas akan usahanya maka risiko yang ditempuh akan menciptakan peluang-peluang baru yang mungkin akan menguntungkan pengusaha dalam konteks jangka waktu yang lebih panjang. Intinya seorang wirausaha tangguh harus selalu berani mengambil risiko!

 

b.        Bersikap fleksibel

Sikap yang fleksibel erat kaitannya dengan sikap sebelumnya yaitu berani mengambil risiko. Sebetulnya sikap fleksibel bisa diartikan pula sebagai sikap adaptif. Sikap fleksibel amat diperlukan di dunia usaha karena dari waktu kewaktu iklim usaha akan mengalami perubahan dan sifatnya sangat situasional sesuai dengan perkembangan terkini. Seseorang yang fleksibel tentunya akan tanggap terhadap keadaan sehingga apapun yang terjadi, wirausaha akan tetap bertahan dengan mencari solusi yang terbaik untuk mempertahankan usahanya.

 

c.         Berusaha mengenal bisnis anda

Seseorang wira usaha yang tangguh tentunya akan berupaya sebaik mungkin untuk mengenal apa yang terjadi dengan bisnisnya. Sikap yang bertolak belakang adalah sikap mengucilkan diri dan menganggap bisnis atau usaha yang dilakukan sedah berjalan dengan baik. Sebetulnya kita bisa memelihara sikap positif dengan melakukan banyak hal antara lain dengan melihat kondisi disekitar bisnis kita, mengenal lebih jauh orang-orang yang terlibat dalam bisnis yang kita jalankan. Intinya membuka diri terhadap informasi yang berkembang dan menghargai apapun yang bisa membantu perkembangan bisnis yang kita jalankan.

 

d.        Mengakui jika memiliki kesalahan

Elemen penting dalam mentalitas seorang wirauasaha tangguh adalah mengakui jika memiliki kesalahan. Terkadang manusia tidak menyadari bahwa ia tidak sempurna dan bisa saja memiliki kesalahan. Dalam dunia wirausaha, lebih baik mengakui kesalahan langkah dan memperbaikinya dibanding terus menjalankan usaha dalam konsep yang salah. Untuk mempertimbangkan salah atau benar langkah yang dilakukan, kita bisa melakukan komunikasi dengan orang yang terlibat dalam usaha maupun melakukan pengamatan dan observasi secara periodik terhadap usaha yang dilakukan.

 

e.         Bersikap jujur

Dalam sebuah usaha, nilai etika yang harus dipegang adalah kejujuran. Kejujuran dapat menimbulkan respek dari kustomer atau konsumen. Dengan memegang prinsip kejujuran, seorang wirausaha dapat bertahan dalam usaha. Bayangkan jika kita sebagai wirausaha mencoba menipu konsumen dengan misalnya memberikan informasi yang menyesatkan tentang produknya, mungkin usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi wirausahawan tangguh, mungkin prinsip kejujuran amat berharga sebagai modal awal.

 

f.          Optimis dengan masa depan

Pada umumnya masyarakat menghormati seseorang yang berhati-hati serta bijaksana dengan masa depan. Sikap kehati-hatian barangkali tidak bermasalah namun akan menjadi pokok permasalahan bila kehati-hatian itu menyebabkan hilangnya peluang bisnis yang lewat di depan mata. Prinsip dalam menjalankan usaha tentunya harus berani gagal namun sekaligus optimis bahwa dibalik usaha akan ada keberhasilan.      

Berlawan dengan sifat optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis sebenarnya erat kaitan dengan fokus seseorang akan kegagalan oleh karena itu memelihara sifat ini pasti akan membuyarkan rencana serta tindakan seorang wirausaha. Minimal seorang wirausaha akan berfikir maju mundur karena diliputi ketakutan dan kekhawatiran.

 

g.    Memiliki Gairah dalam Wirasusaha

Wirausaha yang tangguh menjalankan usaha sepenuh hati. Bila kita bekerja sesuai dengan hobi tentunya proses untuk mencapai keberhasilan tidak akan terasa berat. Semua terasa menyenangkan dan bayangkan bila kita terjun dalam sebuah usaha, katakanlah membuat sebuah produk yang kita sendiri tidak menyukainya. Walaupun gairah akan kecintaan terhadap bidang usaha yang kita geluti belum ada, kita sebernanya bisa berusaha memupuknya antara lain dengan menciptakan hubungan emosional anatara kita dengan produk kita. Langkah selanjutnya adalah menciptakan hubunganemosional dengan pelanggan kita, tangkap apa yang mereka rasakan tentang produk kita dan koversikan menjadi sesuatu hal yang produktif bagi usaha.


Link Absen :  https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfNd3cWqPc6KAkGzoyLWjBkxMtLtqtUWNfhVWWdzeau257SFA/viewform?usp=sf_link

Konversi Bilngan Heksadesimal ke Desimal

Konversi Bilngan Heksadesimal ke Desimal 

    Bilangan Heksadesimal (Hexadecimal) adalah bilangan yang berbasis 16 dengan suku angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan informasi, Bilangan Heksadesimal sering digunakan oleh para programmer komputer dan perancang elektronika digital untuk mengekspresikan bilangan biner, dimana 1 byte adalah terdiri dari 8 digit biner. Jadi 1 bilangan heksadesimal bisa digunakan untuk mewakili susunan 4 digit biner dan 1 byte sama dengan 2 bilangan heksadesimal. Jika dilihat dari jumlah digit yang digunakan maka akan lebih mudah menggunakan heksadesimal apabila dibandingkan dengan bilangan biner saja.

Contohnya :

F16 = 1111 11112

 

Dua digit bilangan Heksadesimal FF16 adalah sama dengan 8 digit bilangan biner 1111 11112 yang nilainya  sama dengan bilangan desimal 25510.

Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.

Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.

Contoh Konversi Bilangan Hexadesimal ke Bilangan Desimal

Contoh :









Link Absen:

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeNqxt1x4UkJKwvGvmPqJ0pvJZz_8WAkb7IZrdgpfgKZTKKzA/viewform?usp=sf_link

Rabu, 18 Agustus 2021

Pengertian Warna

 

Pengertian Warna

        Warna dapat didefinisikan secara objektif/ fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara subjektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik

        Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu/ violet, biru, hijau, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu/violet terdapat gelombang-gelombang ultraciolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang/ sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang radio pendek, dan gelombang radio panjang yang banyak digunakan untu pemancaran radio dan TV.

Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kean atau tujuan dari sebuah karya desain.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna. Secara umum warna dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :

a.    Warna primer (warna pokok/dasar), ialah warna dasar yang belum dicampur oleh unsur warna lain. Jenis warna primer antara lain; merah (magenta red), kuning (yellow) dan biru (cyan blue).

b.    Warna sekunder (warna kedua), ialah hasil campuran antara warna primer yang satu dengan yang lainnya. Jenis warna sekunder adalah; hijau hasil campuran warna biru dengan kuning, jingga hasil campuran warna merah dengan kuning, dan ungu hasil campuran warna merah dengan biru.

c.    Warna tersier ialah campuran dari salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Jenis warnanya antara lain; warna coklat campuran warna ungu dengan merah, ungu kebiruan campuran warna ungu dengan biru, hijau kebiruan campuran warna hijau dengan biru, dan seterusnya.

 

Ada beberapa istilah warna dalam teori warna antara lain :

a. Warna netral yakni warna putih dan warna hitam, digunakan untuk memudakan warna atau membuat warna lebih terang dan menuakan warna atau membuat warna lebih gelap


b.   Hue ialah macam-macam warna dalam satu jenis warna. (warna dasar)  Misalnya: merah darah, merah hati, merah jambu, merah terang, merah rose dan merah jingga.

 


 c.     Value (gelap terang) ialah tingkat gelap ataupun terangnya warna. Warna paling terang ialah putih dan warna paling gelap ialah hitam. Semakin terang warnanya semakin tinggi valuenya

d.     Saluration/ Intensity (intensitas warna) atau kualitas warna adalah tingkat kecerahan dan kemuraman suatu warna. Warna cerah ialah warna yang cerah bersinar (spot light) dan warna muram ialah warna kusam atau tidak bersinar.

e.    Contrast (kontras) ialah perbedaan dua jenis warna atau lebih yang masing-masing warna sangat berbeda hue nya.

f.     Complement (komplementer) ialah dua jenis warna yang saling berhadapan dalam lingkaran warna. Seperti merah dengan hijau, biru dengan jingga dan kuning dengan ungu.

Misalnya : merah dengan hijau, kuning dengan violet, biru dengan orange

 g.     Monocrome (monokrom) ialah warna yang memiliki kesamaan hue atau warna sejenis (sekeluarga). Warna yang mempunyai kesamaan hue misalnya keluarga merah yang terdiri dari merah hitam, merah coklat, merah muda,  dan merah jambu.

 


 h.     Monotone (monoton) ialah warna yang mempunyai nuansa yang sama (senada), misalnya warna-warna gelap. Warna-warna gelap antara lain coklat, hijau tua dan biru tua.

i.      Analog (bertetangga atau berdekatan) ialah warna yang tidak kontras, tidak komplementer.

 


 j.     Warna harmonis adalah kombinasi warna-warna yang saling berdekatan dalam lingkaran warna dasar., seperti pada gambar berikut :





Link Absen: